Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menggali Misi Rahasia Jamur, Si Penjaga Ekosistem Bumi

22 Februari 2024   20:51 Diperbarui: 29 Februari 2024   11:30 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah menonton film Avatar besutan James Cameron? dalam beberapa scene film itu, ada satu pohon ajaib yang disebut pohon Eywa.

Singkatnya ketika beberapa karakter meninggal, jenazahnya diletakkan dibawah eywa dan tiba-tiba banyak benang putih menyala seolah-olah membentuk benang-benang putih atau sejenis hifa.

Tapi, kita tidak sementara membahas film ya, tapi membahas satu organisme yang punya tugas hampir mirip eywa, untuk menjaga keseimbangan kehidupan. Bukan di avatar, tapi di planet bumi.

Organisme menakjubkan ini adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan harmoni ekosistem bumi. Pekerjaannya rumit, dimulai dari dekomposisi sampai hubungan simbiotik dengan tanaman untuk pengikatan karbon.

Organisme kecil ini punya banyak fungsi penting menjadi dasar kehidupan di bumi sampai-sampai Paul Stamets mengatakan "miselium adalah jaringan saraf alam."

Mengurai Misteri Tanah: Peran Esensial Jamur dalam Siklus Kehidupan

Jamur (fungi) adalah "pemulung" di alam, dia mendekomposisi (merombak) sisa-sisa bahan organik kompleks (tumbuhan, hewan, manusia) untuk mengembalikan nutrien penting ke dalam tanah.

Dengan semua enzim kuat yang dimilikinya, secara efisien merombak bahan organik yang mati, untuk mempercepat proses alami pembusukan. Melalui proses ini, jamur punya  peran penting dalam sirkulasi nutrien, memastikan ketersediaan elemen penting seperti karbon, nitrogen, dan fosfor untuk organisme lainnya.

Tanpa jamur, nutrien-nutrien akan tetap terkunci dalam organisme mati, membatasi ketersediaannya dan menghambat pertumbuhan organisme lain dalam ekosistem.

Selain itu, sebagai pemangsa, jamur saprofit ikut membantu mengurangi penyakit pada populasi mamalia dengan efektif menghilangkan bangkai.

Kemitraan yang Saling Menguntungkan

Jamur punya ikatan dengan organisme lainnya, ikatan tersebut saling menguntungkan dan disebut simbiosis.

Salah satu contohnya, mikoriza yang adalah simbiosis tanaman dengan jamur, di mana mikoriza membentuk jaringan yang rumit dengan akar tanaman.

Hifa jamur membantu akar tanaman memperoleh air dan nutrisi penting, sebagai imbalannya, karbohidrat yang diproduksi tanaman dimanfaatkan jamur meningkatkan kemampuan tanaman untuk menyerap air dan nutrien dari tanah.

Simbiosis ini sangat penting untuk lebih dari 90% spesies tanaman, memungkinkan kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan ketahanan mereka dalam berbagai ekosistem di seluruh dunia.

Selain mikoriza, ada juga jamur endofit yang tinggal dalam jaringan tanaman tapi tidak merusak tanaman inangnya.

Kehadiran jamur ini bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan (resistensi) dari serangan OPT (Orgainsme Pengganggu Tanaman), juga punya peran penting dalam mempertahankan stabilitas dan keragaman ekosistem.

Misalnya, resistensi tomat terhadap hama ulat ngengat (Spodoptera littorals), hasil simbiosis tomat dengan jamur tanah Trichoderma afroharzianum.

Simbiosis tersebut mampu mengubah mikrobiom usus ulat, sehingga daya perusak dari ulat ngengat dapat ditekan dan efeknya tidak terlalu merugikan tomat.

Jadi dari hasil simbiosis inipun secara tidak langsung membantu menekan penggunaan pestisida kimia.

Jamur di alam/Foto oleh Marek Piwnicki/Sumber: pexels.com
Jamur di alam/Foto oleh Marek Piwnicki/Sumber: pexels.com

Sekutu Mungil Penjaga Ekologi

Apa sebenarnya peran jamur dalam hal ekologi ?

Jamur punya peran mengatur keseimbangan ekologi, melalui interaksinya dengan organisme lain seperti bakteri, tanaman, dan hewan.

Dinamika populasi berbagai spesies tersebut dipengaruhi oleh jamur termasuk serangga melalui penyediaan sebagai sumber makanan atau dengan memproduksi senyawa yang menarik atau menolak mereka.

Beberapa jamur punya hubungan simbiotik dengan semut dan rayap, membantu dalam sirkulasi nutrien dan dekomposisi bahan tanaman. 

Rayap, kita tahu kesukaannya menyantap kayu tapi ternyata rayap tidak memiliki enzim dalam pencernaan mereka untuk mengurai selulosa yang terdapat dalam kayu.

Untuk itulah, rayap secara aktif "membudidayakan" jamur dalam koloninya yang mencerna selulosa secara eksternal, dengan demikian nutrisi yang ada di kayu terlepas dan dimanfaatkan rayap.

Jamur juga berperan dalam pembentukan tanah secara biologi. Mereka memperbaiki struktur tanah, dan penyumbang kesuburan tanah. Jamur dapat mempertahankan kelembaban dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan karbon sekitar 36 persen.

Fungsi ekologi yang diberikan oleh jamur dapat dilihat dari kemampuan mengurai polutan dan racun, dan berkontribusi pada detoksifikasi lingkungan yang terkontaminasi.

Bukan hanya itu, senyawa yang dihasilakan jamur sangat beragam, senyawa-senyawa tersebut juga membantu kehidupan manusia. Contoh, dalam dunia farmakologi peran jamur menghasilkan antibiotik dan menyelamatkan banyak nyawa setiap tahun.

Itulah peranan sekutu mungil kita sebagai kekuatan tersembunyi di dalam tanah untuk menjaga keseimbangan ekologi. Jadi jika ketemu jamur di alam bebas, jangan dirusaki ya.

Mengakui nilai jamur dan menerapkan strategi konservasi yang melindungi habitat mereka sangat penting untuk menjaga keseimbangan dari ekosistem lingkungan.

Sumber: [1],[2],[3]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun