Sekutu Mungil Penjaga Ekologi
Apa sebenarnya peran jamur dalam hal ekologi ?
Jamur punya peran mengatur keseimbangan ekologi, melalui interaksinya dengan organisme lain seperti bakteri, tanaman, dan hewan.
Dinamika populasi berbagai spesies tersebut dipengaruhi oleh jamur termasuk serangga melalui penyediaan sebagai sumber makanan atau dengan memproduksi senyawa yang menarik atau menolak mereka.
Beberapa jamur punya hubungan simbiotik dengan semut dan rayap, membantu dalam sirkulasi nutrien dan dekomposisi bahan tanaman.Â
Rayap, kita tahu kesukaannya menyantap kayu tapi ternyata rayap tidak memiliki enzim dalam pencernaan mereka untuk mengurai selulosa yang terdapat dalam kayu.
Untuk itulah, rayap secara aktif "membudidayakan" jamur dalam koloninya yang mencerna selulosa secara eksternal, dengan demikian nutrisi yang ada di kayu terlepas dan dimanfaatkan rayap.
Jamur juga berperan dalam pembentukan tanah secara biologi. Mereka memperbaiki struktur tanah, dan penyumbang kesuburan tanah. Jamur dapat mempertahankan kelembaban dan meningkatkan kemampuan tanah menyimpan karbon sekitar 36 persen.
Fungsi ekologi yang diberikan oleh jamur dapat dilihat dari kemampuan mengurai polutan dan racun, dan berkontribusi pada detoksifikasi lingkungan yang terkontaminasi.
Bukan hanya itu, senyawa yang dihasilakan jamur sangat beragam, senyawa-senyawa tersebut juga membantu kehidupan manusia. Contoh, dalam dunia farmakologi peran jamur menghasilkan antibiotik dan menyelamatkan banyak nyawa setiap tahun.
Itulah peranan sekutu mungil kita sebagai kekuatan tersembunyi di dalam tanah untuk menjaga keseimbangan ekologi. Jadi jika ketemu jamur di alam bebas, jangan dirusaki ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya