Memang manusia tidak langsung makan bahan aktif itu, tapi karena tertimbun dalam tubuh tanaman atau hewan yang dimakan manusia, otomatis akan masuk dalam tubuh manusia.
Parahnya, tanaman, hewan dan manusia tidak punya mekanisme mengurai bahan aktif tersebut. Jadi jika tertimbun, lama-kelamaan dalam tubuh, jangan kaget jika saat diperiksa ke rumah sakit, terdapat masalah kesehatan di dalam tubuh kita.
Entah itu masalah pernapasan, masalah yang berhubungan dengan gangguan saraf atau bahasa kerennya neurotoksisitas, bahkan resiko kanker tertentu.
Untuk itu, hal terbaik yang dapat dilakukan seseorang untuk melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungan adalah untuk berhenti sama sekali atau minimalkan mengurangi dosis pestisida, terutama jika digunakan di kebun atau lahan.
Ada banyak alternatif yang dapat membantu kita berlatih berkebun tanpa bahan kimia yang tidak hanya dapat menghemat uang tetapi juga melindungi lingkungan.
Bagaimana Cara Berkebun Bebas Pestisida?
- Buat kompos sendiri
Hal pertama yang dapat dilakukan untuk berkebun tanpa bahan kimia adalah memastikan bahwa kompos tidak mengandung gambut. Mengapa?
Proses ekstraksi gambut diketahui menyebabkan emisi gas rumah kaca, karena ketika dipanen dan dikeringkan, karbon yang terkandung dalam gambut dilepaskan ke atmosfer.
Daripada membeli, coba buat sendiri. Buatlah bak kompos sederhana untuk kebun, di mana kita bisa mengomposkan sisa-sisa sayuran, pemangkasan kebun, kantong kopi dan teh, buah, cangkang telur, dan cangkang kacang.
Kemudian, masukkan ke bagian atas bak kompos. Disaat menambahkan lebih banyak, struktur bak kompos akan membantu mempercepat proses dekomposisi dan menjaga kelembaban.
Dibutuhkan waktu antara enam bulan hingga dua tahun bagi kompos untuk matang sepenuhnya, tergantung pada apa yang dimasukkan ke dalam bak kompos.
jadi ini adalah cara yang bagus untuk menghemat uang, menghasilkan lebih sedikit limbah, dan mengurangi dampak lingkungan pada saat yang sama.
- Gunakan sistem rotasi tanaman
Rotasi tanaman adalah cara lain untuk mengurangi kebutuhan akan pestisida.Â
Ketika tanaman dirotasi, siklus serangan hama dapat diputus, sebab sensitifitas hama terhadap tanaman sasaran menjadi terganggu akibat dirotasi jadi pestisidapun tidak digunakan jika ada serangan.
Dengan begitu, siklus pestisida diputus bersamaan dengan mencegah hama mencapai tingkat yang merusak bagi tanaman.
Meskipun tidak akan sepenuhnya mencegah hama atau serangga, langkah ini cukup baik untuk dipraktikkan sebagai bagian dari strategi lebih luas mengurangi penggunaan pestisida.
- Gunakan tanaman pendamping
Hal lain yang dapat dilakukan untuk berlatih berkebun bebas pestisida dan mengurangi kebutuhan akan pestisida adalah meneliti tanaman pendamping. Ini adalah trik yang sangat efektif.
Menanam tanaman pendamping di sekitar kebun, baik itu di sekitar buah-buahan dan sayuran atau tanaman lain yang rentan terhadap kerusakan dari serangga, dapat menjauhkan hama dan memastikan kesehatan jangka panjang kebun atau lahan.
Hanya saja tidak ada satu tanaman pun yang membantu menghilangkan semua hama, ada jenis tanaman tertentu yang dapat dipakai untuk mencegah hama tertentu.
Contoh, tanaman golongan herba seperti sage membantu mengusir ngengat kol dan lalat wortel, basil menjauhkan kutu putih, bahkan bunga matahari yang dapat menjauhkan semut.
Perlu ingat, Tidak Semua Hama itu Jahat!
Mayoritas hama dan serangga yang ada di kebun tidak berbahaya dan sebenarnya membantu menciptakan kebun yang beragam hayati.
Serangga baik seperti kelabang, lebah, laba-laba, lipan, juga ular, dan burung hantu dapat membantu memakan hama yang merusak kebun, menyerbukan tanaman, menyediakan makanan bagi burung dan hewan yang juga memakan hama, dan bahkan meningkatkan kesehatan tanah.
Jadi, alih-alih ingin menghilangkan hama sepenuhnya, fokuslah pada hal-hal seperti merotasi tanaman, memilih tanaman pendamping untuk membantu secara alami menghilangkan hama.