Mencapai Keseimbangan yang Harmonis
Salah satu tantangan utama dalam menjaga keanekaragaman hayati adalah pengelolaan lahan untuk konservasi. Ini memerlukan sumber daya modal yang signifikan dan membutuhkan kompromi antara kepentingan ekonomi dan nilai-nilai konservasi.Â
Dua pendekatan umum dalam pengelolaan lahan adalah land-sharing, yang menggabungkan pertanian dan konservasi pada lahan yang sama, dan land-sparing, yang memisahkan area untuk kegiatan konservasi.
Pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati tidak bisa diabaikan. Mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang lingkungan mereka dan dapat memberikan wawasan berharga tentang dampak ekologis, kelayakan ekonomi, dan manfaat sosial dari praktik pelestarian.Â
Bioekonomi sosio-keanekaragaman hayati menegaskan peran penting masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan untuk mencapai keberlanjutan lingkungan.
Meskipun manajemen rantai pasokan merupakan aspek penting dalam bioekonomi, kita juga harus memperhatikan faktor-faktor ekonomi lain yang dapat memengaruhi perlindungan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.Â
Oleh karena itu, diperlukan penilaian menyeluruh terhadap praktik rantai pasokan dan dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan.
Dengan demikian bioekonomi menawarkan solusi yang menjanjikan untuk tantangan ekonomi dan lingkungan saat ini.Â
Melalui pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif, kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sambil tetap menjaga keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat lokal.Â
Sudah saatnya kita mengadopsi pendekatan ini secara luas untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi planet kita dan generasi mendatang.
Sumber: