Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menunda atau Menikah? Perspektif Baru tentang Pilihan Hidup

11 Februari 2024   14:34 Diperbarui: 11 Februari 2024   14:37 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar sebagai ilustrasi/By Photo by Timur Weber/Sumber:  https://www.pexels.com
Gambar sebagai ilustrasi/By Photo by Timur Weber/Sumber:  https://www.pexels.com

Kesiapan Emosional

Kesiapan emosional itu aspek penting sebelum memasuki komitmen pernikahan.

Pernikahan melibatkan penggabungan emosi, nilai, dan harapan yang mendalam, sehingga memiliki kesiapan emosional yang matang sangat penting untuk memastikan hubungan yang sehat dan berkelanjutan.

Daripada menikah terlalu cepat, dan rumah tangga menjadi "medan perang" alangkah lebih baik emosional diri dipersiapkan, diasah supaya menjadi lebih stabil dan siap.

Menunda menikah di tahun 2024 bisa menjadi waktu yang berharga untuk mempersiapkan diri secara emosional.

Tanpa tekanan untuk menetap atau memenuhi tenggat waktu sosial, seseorang dapat memperkuat kesiapan mereka dengan mengatasi trauma atau luka emosional, mengenal diri sendiri dengan lebih baik, mengembangkan keterampilan komunikasi, menguji kesiapan untuk komitmen, dan membangun ketahanan untuk menghadapi tantangan dalam hubungan.

Dengan memanfaatkan waktu ini secara bijak, seseorang dapat memastikan bahwa mereka benar-benar siap secara emosional untuk memasuki komitmen pernikahan dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang kuat.

Menghargai Pilihan Hidup Masing-Masing

Ketika membahas pilihan hidup, penting untuk diakui bahwa setiap individu memiliki perjalanan yang unik.

Apakah seseorang memilih untuk menikah di tahun 2024 atau tidak, penghargaan terhadap pilihan hidup individu harus menjadi prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun