Keuntungan Penggunaan Alga sebagai Alternatif Biofuel
Alga adalah orgnisme bersel tunggal, dapat hidup di berbagai lingkungan perairan bahkan di kondisi dengan kadar garam tinggi, serta punya kemampuan mengikat karbon global sampai 40%.
Produksi biomassa alga sangat cepat bahkan ada yang hanya perlu waktu 6 jam saja sementara sawit dan sumber BBN lainnya, perlu waktu cukup lama untuk menghasilkan buah dan biji yang nantinya dijadikan minyak.
Selain itu alga punya kapasitas untuk menghasilkan minyak yang sudah tentu dapat dijadikan energi, apalagi jika dalam kondisi kering total, akumulasi minyaknya sangat banyak.
Dengan jumlah spesies alga yang sangat banyak di dunia, dan dapat dikembangbiakan dengan mudah, bisa dibayangkan potensi produksi biomassa untuk diambil dan dimanfaatkan minyaknya sebagai energi alternatif bukan?
Nah, karena bersel tunggal, alga bisa gandakan diri mereka lewat proses pembelahan sel untuk "melahirkan" individu baru, kalau minjam istilah kuliah genetika, mereka dapat diperbanyak dengan cara penggunaan teknologi untuk menciptakan serta mengembangkan galur dengan cepat.
Dari segi efisensi pengguaan lahan misalnya, alga cukup efisien karena dapat dikembangkan pada lahan bekas, serta efisien dalam penggunaan air dan kebutuhan nutrisi dibanding sumber BBN lain.
Jika direkayasa secara genetika-pun, alga dapat menghasilkan produk sampingan yang bernilai ekonomi untuk nantinya biofuel berbahan alga ini mampu bersaing dengan minyak bumi.
Dengan demikian alga menyimpan berpotensi sebagai biofuel dengan biaya yang kompetitif.
Referensi :