Organ daun menjadi penting sebab di sanalah proses fotosintesis terjadi. Saat fotosintesis terganggu, fisiologis kentang ikut terganggu sehingga umbi kentang yang menjadi komoditas pertanian akan sulit terbentuk.
Itulah mengapa fenomena embun beku ini oleh masyarakat setempat disebut embun upas atau embun racun (upas = racun) karena begitu terpapar, tanaman kentang mati, bahkan kerusakan akibat embun ini mencapai 30-85 persen.
Lantas, bagaiman langkah pencegahan kerusakan pada tanaman kentang?
Langkah Pemuliahn Pasca Embun Beku
Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa kerusakan di bawah 30 persen masih bisa diselamatkan dengan cara penyiraman.
Hanya saja penyiraman ini diperlukan perhitungan matang sebab kelebihan airpun malah mendatangkan serangan penyakit karena kelembaban yang tinggi.
Untuk mengatai kelebihan air ini ada sebuah metode yang dikenal dengan MISI HEMPAS.
Metode ini pada dasarnya menggunakan sistem penyiraman secara otomatis dengan sprinkle, yang dilengkapi sensor pembacaan suhu dan kelembaban.
Sprinkle otomatis ini menggunakan pompa air yang terhubung dengan mikrokontroles berbasis Ardiuno Uno dengan sensor DHT11 serta saklar.
Selain dengan sistem irigasi sprinkle, ada juga petani yang menggunakan tanaman pelindung yang mana nantinya daun tanaman pelindung tersebut akan melindungi tanaman kentang dari paparan langsung embun beku.