Hal ini terlihat dari kunjungan hari ke tiga, 17 Juni 2022 di Yogyakarta. Presiden Jerman menjadi saksi pameran produk penelitian di Balairung UGM (link berita).
Beberapa penelitian yang dipamerkan merupakan kolaborasi dosen UGM dan Univerity of Passau Germany serta Rheinisch-Westflische Technische Hochschule Aachen University atau RWTH Aachen University.
Produk yang dihasilkan adalah Digital Extension Society for Agriculture (DESA app) dan proyek kerjasama pendidikan-penelitian kampus lewat German-Indonesia Geo-Campus in Indonesia for Competence in Education and Research for Organizations (Get-in CICERO).
Setiap kunjungan kenegaraan pemimpin negara sahabat ke Indonesia, kayaknya diawali dengan berbagai pembicaraan dan perjanjian antar kedua negara melalui para diplomat.
Banyak kesepakatan kerjasama yang berhasil dicapai sehingga saat pemimpin kedua negara bertemu, yang dilakukan hanya seremoni dan pertukaran draft yang sebelumnya sudah disepakati.
Kelihatannya sih seperti itu, dan syukurlah kali ini dunia pendidikan mendapat porsi yang baik sehingga memberi kesempatan dan harapan untuk pendidikan Indonesia kembali menghasilkan generasi cerdas dan berpandangan luas untuk memajukan bangsa.
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H