Covid-19 belum lenyap, kini ditambah dengan wabah Penyakit Mulut dan Kuku semakin menyengsarakan peternak sapi.
Karena merebaknya penularan PMK, banyak pasar hewan yang akhirnya menutup aktivitas jual-beli mereka. Seperti di Jawa Timur yang akhirnya menutup pasar hewan di beberapa kabupaten di provinsi tersebut. Bak pil pahit yang harus ditelan, banyak peternak yang akhirnya merugi.
Pil Pahit yang Terpaksa Ditelan
Penutupan pasar berarti ada gangguan kecil dalam perputaran ekonomi para peternak dan juga penjual daging sapi. Padahal mendekati hari kurban saat ini seharusnya permintaan sementara ada dalam kondisi sangat baik.
Bulan ini merupakan bulan yang seharusnya dipenuhi sukacita peternak sapi karena hewan ini merupakan pilihan ketika datangnya Idul Adha. Akan tetapi karena merebaknya penyakit mulut dan kuku, apa mau dikata, yang diharapkan tidaklah semestinya.
Peternak sapi sejatinya mendapatkan berkah dari hewan yang dipelihara dan dirawat dengan sepenuh hati.Â
Keinginan untuk merasakan keberkahan itu pun harus sirna seketika saat melihat gigi, kuku kaki hewan mengelupas dan tak sedikit yang akhirnya lepas.
Sapi bagi sebagian orang merupakan harta yang berharga apalagi untuk peternak kecil yang hanya memiliki seekor saja.Â
Sebagai harta satu-satunya, hewan tersebut diperhatikan dengan baik, sampai-sampai untuk mencegah pencuri, mereka merelakan memasukkan sapi tersebut ke dalam rumah saat malam hari.