Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Designated Survivor" Versi Indonesia

19 April 2022   20:59 Diperbarui: 19 April 2022   21:01 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konferensi Pers Kejagung/Sumber :imgcdn.rri.co.id

Minyak goreng langka menyebabkan pasar menjadi panik dan harga jual minyak goreng ikutan naik. Setelah sekian lama diusut, janji Mendag dipenuhi juga karena hari ini Kejaksaan Agung RI menetapkan tersangka kasus minyak goreng.

Jujur, awalnya tak ada pikiran sama sekali jika nantinya tersangka ditetapkan ada pejabat yang mencoba bermain api di belakang minyak goreng. Paling yang ditangkap para penimbun, atau makelar minyak goreng saja.

Ternyata dari konferensi Kejaksaan Agung, ada nama Dirjen Perdagangan Luar Negeri, pejabat di lingkungan Kemendag sendiri. Ini seperti film serial yang berjudul Designated Survivor. Di salah satu episodenya, film menceritakan tentang konspirasi ingin menjatuhkan kepemimpinan presiden dalam film tersebut dimana ada persekongkolan penasehat keamanan (Homeland Security Advisor) dengan salah satu pebisnis handal yang ingin mencalonkan diri menjadi presiden juga.

Designated Survivor,
Designated Survivor, "Lazarus"/Sumber : static.wikia.nocookie.net

Dalam salah satu segmen, penasehat keamanan ini ingin menghapus semua data orang yang terlibat dalam rencana jahat tersebut. Dan lokasi dimana dia melakukannya adalah di Gedung Putih, the most secure building in the world. Tapi sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga, perbuatannya ketahuan dan ditahan oleh agen secret service saat dia ingin keluar dari gedung itu.

Ya, sama dengan apa yang dilakukan Dirjen ini. Maksudanya, siapa sangka di gedung Kemendag RI, gedung tempat berkantornya orang-orang yang mengurus perdagangan, kantor pemerintahan selevel kementerian, punya SOP dari segi keamanan malah justru kebobolan karena oknumnya sendiri. Kebobolan dalam arti disusupi perbuatan jahat. Cuma bedanya perbuatan jahat yang dilakukan adalah memberikan ijin ekspor pada perusahaan yang tidak memiliki ijin, saat Indonesia sementara butuh minyak goreng.  (link berita)

Kalau dilihat rekam jejak Dirjen ini, kelihatannya termasuk tipikal yang low profile karena detail informasi tentangnya sangat sedikit (link berita). Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik, kira-kira demikianlah yang terjadi dalam kasus minyak goreng. Siapa sangka Dirjennya yang low profile itu bermain dengan lingkungan gelap di dunia minyak goreng.

Peristiwa ini kembali mencoreng citra pejabat publik setelah kasus main-main bantuan sosial oleh mantan Mensos dan dugaan gratifikasi wakil ketua KPK. Pejabat publik seharusnya paham betul dengan etika yang melekat pada jabatan .

Etika pejabat publik adalah hal penting dalam pelayanan publik yang optimal kepada masyarakat. Hanya saja di Indonesia ini para pejabatnya yang bersumpah untuk menyelenggarakan pelayanan publik sering kali abai terhadap etik tersebut. Akibatnya kualitas pelayanan publik menjadi buruk sehingga hak-hak masyarakat terabaikan.

Semoga dengan ditetapkan tersangka ini, rasa keadilan itu ada tapi bukan saja untuk kasus minyak goreng, kasus-kasus yang masih penuh misteri lainnya semoga bisa diusut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun