Untuk itulah diperlukan strategi untuk mengatasi masalah efek dari plastik biodegradable.
Solusi Pemanfaatan Plastik Untuk Mendukung Kelestarian Lingkungan
Pertama larangan penggunaan plastik apapun bahannya. Orang berpikir dengan melarang penggunaan plastik secara langsung menjadi solusi utama tetapi plastik sudah seperti kebutuhan pokok bagi masyarakat, apalagi masyarakat Indonesia.Â
Tetapi dengan larangan tambahan, atau penggunaan alternatif selain plastik harapannya lebih efektif dibandingkan penggunaan plastik sekali pakai atau plastik biodegradable.
Menurut data PBB lebih dari 70 negara telah melarang penggunaan kantong plastik ada juga yang menerapkan pajak untuk penggunaan kantong plastik.Â
Di Indonesia sendiri yang terlihat sudah menerapkan pelarangan kantong plastik adalah Surabaya, dimana di beberapa supermarket kantong plastik sudah diganti dengan karton sementara toserba modern dikenakan charge tambahan jika konsumen memilih menggunakan kantong plastik.
Seharusnya Indonesia bisa meniru langkah New Zealand dimana bukan saja kantong plastik yang dilarang tetapi semua yang terbuat dari plastik seperti sedotan plastik sekali pakai, peralatan dan bahan-bahan plastik kecil lainnya secara bertahap sampai 2025. Diperkirakan 2 miliar barang plastik akan hilang dari peredaran setiap tahunnya sampai 2025.
Kedua, menerapkan kebijakan EPR (Extended Producer Responsibility) seperti di Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa. Kebijakan ini mengatur biaya dan tanggungjawab bahan kemasan plastik kepada prosuden, bukan konsumen.Â
Inti kebijakan ini adalah produsen atau perusahaan akan dikenakan biaya untuk mengumpulkan, mendaur ulang kardus, wadah plastik dan bahan kemasan plastik lainnya. Karena untuk mengumpulkan dan mendaur ulang membutuhkan biaya besar maka perusahaan diberi insentif untuk memproduksi lebih sedikit kemasan plastik dan membangun pasar untuk produk daur ulang.
Ketiga, mengadopsi teknologi hijau yaitu memanfaaatkan limbah plastik sebagai alternatif pengaspalan jalan. Umumnya jalan menggunakan aspal, dengan teknologi hijau, jalan raya diaspal seluruhnya atau dicampur dengan limbah plastik.