Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Efek Greenwashing di Balik Status Biodegradable dan Ecofriendly

12 April 2022   22:27 Diperbarui: 15 April 2022   14:00 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Produksi plastik secara global untuk tahun 2018 saja mencapai 359 juta ton dan terus bertambah bahkan diprediksi ditahun 2050 sampah plastik limbah konsumen setelah dipakai mencapai 26 miliar ton (Guglielmi, 2017) dimana setengahnya sudah pasti terbuang ke lingkungan sehingga pertanyaannya bagaimana pengelolaan limbah tersebut?

Limbah plastik yang dibuang ke lingkungan atau dibakar bukan merupakan jalan keluar untuk mengurangi dampak buruknya. Pembuangan dan pembakaran plastik memiliki potensi melepaskan bahan kimia berbahaya dari plastik tersebut dan akhirnya merusak lingkungan.

Plastik sulit terdegradasi karena polimer inert yang susah untuk larut dan membutuhkan ratusan tahun agar dapat terurai akibatnya di lingkungan terjadi akumulasi plastik.

Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa ada sekitar 12.000 partikel plastik ditemukan di laut. Lebih serem lagi tidak hanya lautan yang dipenuhi partikel plastik tapi juga di tanah, air, dan udara yang kita hirup mengandung partikel plastik.

Dengan bukti tersebut, orang mulai sadar tentang bahaya plastik untuk kesehatan sehingga tren yang muncul adalah produsen berlomba-lomba menemukan bahan pengganti plastik berbahan polymer inert dan mengklaim plastik yang digunakan itu berasal dari bahan yang biodegradable yang artinya jika terbuang akan didegradasi oleh mikroorganisme yang ada.

Tapi betulkah demikian? Siapkah kita jika ternyata status biodegradable itu hanya klaim sepihak karena tuntutan konsumen? lantas bagaimana solusi pemanfaatan limbah plastik untuk menekan penggunaan dan limbah yang dihasilkan dari plastik?

Limbah Plastik di Badan Air/by Yogendra Singh/Sumber: Pexels.com 
Limbah Plastik di Badan Air/by Yogendra Singh/Sumber: Pexels.com 

Fakta Tentang Biodegradable Plastic

Plastik yang berbahan biodegradable berasal dari biomassa atau dari bahan-bahan yang secara alami dapat terdegradasi tanpa merusak lingkungan sehingga ketika menjadi limbah mikroorganisme yang ada di tanah mampu merombaknya.

Tetapi jangan lupa, bahwa di alam, proses degradasi tidak semudah yang dibayangkan. Banyak faktor yang berperan dalam proses tersebut misalnya Moroshi et al (2018) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa status biodegradasi tergantung pada komplektitas struktur kimia bahan plastik tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun