Untuk pilihan investasi logam mulia, beberapa platform investasi menawarkan pembelian dengan harga minimal Rp.10.000. Jadi tak terasa jika investasi perlahan dimulai. Namanya investasi ya berarti hubungannya dengan tabungan jangka panjang.
Jadi mulailah memikirkan pilihan ini, agar kelak dimasa mendatang, masih memiliki modal.
Atur Arus Kas Keluarga
Karena semuanya serba from home, pengeluaran untuk pembelian data atau pembayaran layanan jasa wifi meningkat, di sisi lain biaya transportasi ke sekolah dan kantor serta makan (jajan atau makan saat saat jam istirahat kerja) menurun. Hanya saja penurunan ini kadang menjadi tidak sebanding dengan biaya untuk pembelian data tersebut. Akan tetapi, tiap keluarga memiliki pengeluaran yang berbeda-beda sehingga arus kas keluarga ini dapat diatur seusai dengan kebutuhan dan prioritas masing-masing.
Sedangkan untuk yang berpenghasilan tidak tetap bagaimana ? dengan jatah Rp. 600 ribu/bulan bisa apa.?
Pada intinya, keuangan bisa diatur dengan baik. asal cermat. Hal yang perlu diperhitungkan adalah pelunasan tagihan, seperti air dan listrik. Sehingga tidak mengalami pemadaman. Listrik mati, bisa jadi pekerjaan terganggu d rumah. Mau WFH dan LFH, tapi battery HP low. Air mati memasakpun susah.
Untuk masalah listrik, perhatikan dengan betul daya dari perabotan yang digunakan, hemat dengan baik sehingga pemakaianpun tidak melebihi kemampuan membayarnya.
Untuk menunjang kesehatan, menu makan juga bisa disiasati. Protein hewani bisa diganti dengan nabati.Â
Dalam rangka menyelamatkan keuangan, sebisa mungkin mencari sumber pemasukan yang baru dengan menyisihkan paling tidak 30% dari dana yang tersedia, sehingga tidak terlalu mengalami kerugian yang cukup parah.
Berkaca dari tetangga kita Singapura, ada baiknya mulai menyiapkan langkah-langkah untuk mitigasi resesi, mending sedia payung sebelum hujanlah kira-kira.Â
Menteri keuangan ketika bertatap muka dengan DPR pada bulan Juli lalu, sudah memberikan sinyal adanya pertumbuhan ekonomi yang minus. Proyeksinya pada kuartal ke II ada minus 3,8%. Ibaratnya sudah harus ancang-ancang, sebab kalau kuartal ke III minus lagi, berarti masuklah kita pada resesi setelah resesi besar tahun 1998.Â