Memasuki awal tahun 2020, dunia di hebohkan dengan munculnya Virus  Corona. Virus Corona merupakan spesies baru dari corona virus yang menular ke manusia, virus ini merupakan virus zoonotic yang sebenarnya berasal dari hewan,yang dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya.Virus ini bisa menyerang siapa saja. Penyebaran virus corona (covid-19) menjadi perhatian seluruh dunia, hingga saat ini belum ada vaksin yang mampu menghentikan penyebarannya, sehingga membawa dampak pada perekonomian dunia terutama di indonesia baik dari sisi perdagangan, investasi dan pariwisata. Menyikapi hal tersebut  terdapat kebijakan yang perlu diambil pemerintah terhadap perekonomian negara terutama terhadap perekonomian Indonesia. Kebijakan pemerintah sangat menentukan dalam mengatasi pandemi ini, selain dukungan sistem dan perilaku masyarakat.
       Keseimbangan pasar menggambarkan suatu situasi dimana semua kekuatan yang ada dalam pasar, baik permintaan maupun penawaran berada dalam titik seimbang sehingga setiap variabel yang terbentuk dalam pasar, harga dan kuantitas, sudah tidak lagi berubah.  Akibat pandemik Virus corona ini mengakibatkan goyahnya keseimbangan pasar, misal toko alat kesehatan dan apotek yang menjual masker dan hand sanitizer, temometer, bahkan multivitamin akan kesulitan menjual barang tersebut saat ini dikarenakan tingginya permintaan. Meskipun barang dari distributor dan produsen ada pun akan sangat tinggi harga yang akan dijual di pasar. Seluruh sektor bisnis akan mengalami kelumpuhan sesaat dengan maraknya penyebaran pandemik covid-19 ini.
      Kebutuhan pokok memang menjadi permasalahan utama yang harus dihadapi semua masyarakat, dengan semua ini masyarakat berbondong-bondong memborong segala kebutuhan pokok seperti minyak sayur, gula, gandum, telur, beras dan sebagainya.
      Memilih untuk panic buying atau belanja sesuai kebutuhan sepenuhnya ada di tangan konsumen. Namun, ada baiknya untuk tetap menjaga tindakan agar tidak merugikan orang lain. Sebab panic buying boleh jadi yang diuntungkan adalah para pemburu rente dan atau sebaliknya, orang-orang yang benar-benar membutuhkan akan merasa dirugikan. Oleh karena itu masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan panic buying!. Agar para distributor mempunyai waktu untuk kembali mengisi ulang persediaannya juga bagi para kalangan kecil menengah kebawah tidak merasa dirugikan akibat panic buying yang dilakukan oleh kalangan menengah keatas.
sumber :
Brilio
Tirto,
Pasardana,
Tempo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H