Mohon tunggu...
Marchyela Grace
Marchyela Grace Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi di Universitas Padjadjaran

Seseorang yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Instagram "Kampus Cantik" dan Rasionalitas Mahasiswa dalam Berpakaian

8 Desember 2022   11:51 Diperbarui: 8 Desember 2022   13:01 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Life with Jazz on Pinterest

Penulis Kedua: Dr. Maulana Irfan, S.Sos., M.I.Kom. (Dosen Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi FISIP Unpad)

Globalisasi adalah proses dimana masyarakat bergerak menuju ruang lingkup dunia yang lebih luas. Pergerakan ini telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali pada mode pakaian. Dewasa sekarang, pakaian tidak lagi menjadi pelindung atau penutup tubuh semata, tetapi juga berfungsi sebagai bentuk identitas diri guna menciptakan citra dan kesan yang menarik dari pemakainya. Kondisi tersebut membuat mode pakaian menjadi hal yang kerap diprioritaskan oleh banyak orang. 

Salah satu kontributor dari berubahnya perilaku seseorang dalam memandang substansi dari mode berpakaian adalah sistem teknologi informasi dan komunikasi yang mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Lahirnya berbagai platform media sosial, seperti Instagram, yang merupakan produk turunan perkembangan teknologi ini menjadi salah satu pendorong dari terbentuknya standar "keren" dalam mode berpakaian. Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna Instagram mencapai angka 91,77 juta pengguna per Juli 2021 (databoks.katadata.co.id, 2021), dimana angka ini tentu memiliki peluang yang besar untuk terus bertambah. 

Pengguna Instagram tidak berasal dari individu saja, melainkan juga dari berbagai kelompok atau instansi yang memiliki tujuan tertentu, entah itu untuk promosi, penyaluran informasi, ataupun sarana hiburan belaka. Di kalangan mahasiswa, terdapat akun-akun yang sering diperbincangkan, yakni akun "kampus cantik" seperti @ugmcantik, @uns.cantik, @unpadgeulis, dan sebagainya. Akun-akun tersebut akan mengunggah foto dari mahasiswi universitas terkait yang dianggap cantik oleh banyak orang atau memenuhi standar kecantikan yang berkembang di khalayak umum. Tidak hanya perempuan, tetapi fenomena ini juga terjadi pada kaum laki-laki, seperti adanya akun Instagram @gantengugm, @uiganteng, @anakupiganteng, dan lainnya. 

Meskipun menimbulkan banyak pro kontra, pada nyatanya kehadiran akun Instagram ini masih mendapatkan atensi dari para mahasiswa. Sorotan mahasiswa pun tidak hanya sebatas pada penilaian wajah dari foto yang diunggah, melainkan juga mode pakaian yang digunakan. Secara sadar maupun tidak sadar, kondisi ini dapat membangun standarisasi dalam cara berpakaian di kalangan mahasiswa. Hal ini juga mendorong terbentuknya sugesti tersendiri bagi para mahasiswa yang mengikuti akun tersebut, yakni perasaan atau pemikiran akan dianggap orang udik atau kuno karena tidak mengikuti mode pakaian mahasiswa "pada umumnya". 

Kondisi ini membangun rasionalitas seseorang untuk menjadikan konten yang terdapat di Instagram sebagai acuan dalam bermode pakaian, pun yang terjadi di kalangan para mahasiswa yang menjadikan akun cantik atau akun ganteng kampus sebagai acuan mereka dalam menentukan mode pakaian yang akan digunakan. Banyak diantaranya rela untuk mengeluarkan sumber daya yang besar daripada merasa tertinggal dari orang lain., seperti dana juga waktu yang mereka miliki guna mencapai standarisasi mode berpakaian yang ditampilkan pada akun Instagram tersebut. 

Secara sosiologis, fenomena ini dapat dikaji melalui perspektif teori pilihan rasional yang dikemukakan oleh James S. Coleman. Dalam teori ini, Coleman menjelaskan bahwa sosiologi harus memfokuskan perhatiannya terhadap sistem sosial melalui faktor yang berasal dari individu. Adanya intervensi yang dilakukan oleh individu, dua orang, atau lebih dalam skala yang besar dapat membentuk suatu perubahan pada sistem sosial. Unsur utama dalam teori ini adalah aktor dan sumber daya. Aktor merupakan subjek atau individu yang memiliki pasti memiliki tujuan atau orientasi yang membuatnya berusaha untuk mengambil suatu keputusan yang dianggapnya paling rasional. Keputusan tersebut dipilih oleh aktor karena adanya sumber daya yang mendukung, baik itu sumber daya materi maupun non materi.

Dalam hal ini, aktor yang dimaksud adalah mahasiswa pengikut akun-akun Instagram kampus cantik atau kampus ganteng yang memiliki tujuan untuk bisa tetap percaya diri selama menjalani kehidupan perkuliahannya dengan cara mengikuti gaya berpakaian yang ditampilkan di feeds akun-akun tersebut. Mahasiswa pasti memiliki sejumlah dana yang digunakan untuk kehidupan sehari-harinya, tetapi pada akhirnya banyak mahasiswa yang mengorbankan uang yang seharusnya dialokasikan ke kebutuhan pangan, transportasi, dan kebutuhan harian lainnya untuk membeli pakaian. Para mahasiswa ini juga menghabiskan sebagian waktunya untuk mencari pakaian yang dirasa cocok oleh dirinya, baik itu melalui toko daring maupun luring. Dana dan waktu dalam perspektif teori pilihan rasional merupakan contoh sumber daya yang dikeluarkan seseorang untuk mencapai tujuannya. Jika kuantitas mahasiswa yang melakukan hal ini mencapai angka yang tidak sedikit, maka kondisi ini akan berpengaruh pada perubahan mode berpakaian di kalangan mahasiswa di waktu sekarang maupun waktu yang akan datang. 

Selain menjadi media komunikasi, Instagram menjadi salah satu media yang menjadi acuan bagi seseorang dalam menentukan gaya berpakaiannya. Di kalangan mahasiswa, akun yang menjadi salah satu acuan mengenai hal tersebut adalah akun Instagram kampus cantik atau kampus ganteng yang tenar di kelompok masyarakat ini. Berbagai macam mode pakaian yang digunakan mendorong kerelaan dari mahasiswa untuk mengeluarkan sumber daya yang dimilikinya guna mencapai standarisasi yang secara tidak langsung terbentuk dari konten feeds yang terdapat di akun Instagram tersebut. Dalam skala makro, kondisi ini tentu memiliki pengaruh pada pembentukan mode pakaian yang ada di berbagai instansi perguruan tinggi terkait. 

Referensi:

Charunia, M. A. 2018. Pemaknaan Audiens Perempuan atas Konsep Kecantikan dalam "Akun Cantik" Instagram (Analisis Resepsi pada Followers Perempuan Akun @bidadarium). Skripsi. Universitas Brawijaya: Malang.

Coleman, J., & Fararo, T. 1992. Rational Choice Theory: Advocacy and Critique. London: Sage Publications, Inc.

Murasmutia, A., Hardjajani, T., & Nugroho, A. A. 2015. Hubungan Antara Citra Tubuh dan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Konsumtif terhadap Pakaian pada Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa, 4 (3).

Ritzer, G., & Goodman, D. 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. 

Rizaty, M.A. 2021. Inilah Negara Pengguna Instagram Terbanyak, Indonesia Urutan Berapa?. databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/08/03/inilah-negara-pengguna-instagram-terbanyak-indonesia-urutan-berapa. Diakses 20 November 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun