Mohon tunggu...
M dan S Aja
M dan S Aja Mohon Tunggu... Administrasi - Daddy, Mami beserta cici dan boy tinggal di NZ

Cuma Marcel

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apaan sih 'Sleep Apnea'?

5 September 2014   19:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:31 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah sering kali di komplain sama si mami mengenai ngorok saya yang luar biasa kerasnya. Maklumlah, mami sudah tidur dengan saya lebih dari 10 tahun sejak kita menikah. Untungnya sih dia masih tetap setia walau keberisikan setiap malamnya.

Jujur sih saya tidak terlalu memikirkan soal ini sebelumnya. Karena menurut saya ngorok itu wajar dan tidak masalah buat kesehatan. Namun karena suatu hari si mami telinganya merasa berdengung terus2an, maka kita ke GP (dokter keluarga). Setelah di cek, tidak ada masalh serius apapun pada diri si mami. "Hhhmm mungkinkah karena dari ngorok saya yang terlalu keras??" tanya saya ke dokter kita. "Bisa jadi" jawab dia. Kemudian dia bertanya megnenai posisi tidur saya dan mami yang selalu sama selama ini, dan dia emngambil kesimpulan inilah penyebabnya. Maka di berikanlah surat rekomendasi ke rumah sakit mengenai masalah yang saya alami ini.

Setelah sekitar 2 bulan GP mengeluarkan surat rekomendasi, akhirnya saya berkesempatan bertemu dengan dokter spesialis THT di rumah sakit. Dia menyarankan untuk dilakukan Sleep Study, mempelajari badan saya di saat saya tidur, karena menurut dari kuisioner yang saya lakukan tentang kesehatan dan pengaruh tidur yang saya alami selama ini....saya mengalami yang namanya Sleep Apnea.

Menurut data dari informasi yang saya baca di rumah sakit saat saya dilakukan sleep study, sleep apnea di alami oleh 10% dari populasi. Sebelum menjelaskan lebih jauh, sleep apnea adalah gangguan pernafasan di saat tidur, dimana saluran pernafasan kita yang tersumbat oleh otot yang terlalu rileks di dalam mulut kita.Berapa lamanya saluran pernafasan kita tersumbat tentunya berbeda dari kasus ke kasus lainnya. Untuk saya, dalam 1 jam saya di diagnosis berhenti bernafas lebih dari 40 kali, dan setiap kali berhenti nafas selama antara 35-45 detik. Jadi bisa di hitung sendiri berapa lama sebenarnya saya tidur dalam semalam itu dan apakah ini efektif buat badan saya.

Sleep Apnea bukan hanya di alami oleh orang dewasa saja, namun juga bisa di alami oleh anak2. Umumnya sleep apnea di alami oleh orang2 dari berbagai ras, umur maupun berat abdan yang berbeda2. Orang yang ngorok dan obesitas kemungkinan terkena sleep apnea kemungkinannya lebih besar dibanding yang tidak. Namun bukan berarti orang yang "seksi" seperti saya tidak bisa terkena lho (seksi baca punya proporsi berat dan tinggi badan yang seimbang). Kaerna beberapa staff di rumah sakit saat saya melakukan sleep study ini hampir semua mengatakan kalau saya tidak bakal ada sleep apnea karena badan saya termasuk yang ideal (walau O pack gitu hehehe) dan juga saya humoris serta pekerjaan saya yang butuh konsentrasi dan fokus yang lumayan tinggi.

Apa saja sih yang bisa menyebabkan orng terkena sleep apnea ini??

1. Faktor keturunan
Orangtua yang mempunyai sleep apnea kemungkinan besar akan menurunkan kepada anak2nya. Kenapa?? Karena bentuk wajah, hidung, panjang lidah, bentuk rahang dan saluran tenggorokan anak menyerupai dari orang tuanya...maka tidak salah kalau anak akhirnya bisa terkena sleep apnea kalau ortunya sudah ada sleep apnea.

2. Obesitas
Orang yang mempunyai obesitas kemungkian besar akan terkena sleep apnea. Kenapa?? Karena lemak yang menumpuk ini menggangu saluran pernafasan di dalam tenggorokannya.

3. Tonsil yang besar
Karenaadanya tonsil yang besar ini otomatis membuat udara dan oksigen susah untuk bisa masuk ke dalam tubuh, maka akan menyebabkan sleep apnea ini.

4. Orang ngorok
Memang tidak semua orang ngorok akan terkena sleep apnea, tapi orang yang orang yang terkena sleep apnea sudah pasti ngorok.

Apakah sleep apnea berbahaya?? Jawabannya sudah pasti iya, namun tergantung cepat atau lambatnya itu bahaya akan datang. apa saja efeknya buat orang yang mengalaminya??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun