Mohon tunggu...
March Putra
March Putra Mohon Tunggu... -

Aku suka membuat notes tentang diriku karena aku suka mendalami lika liku kehidupanku yang aku rangkai lewat kalimat dalam sebuah tulisan. Bukan karena terlalu PD atau merasa famous. Kalau sekedar menceritakan hal/orang lain atau tokoh hayalan, kita bisa mengarang semau kita. Tapi menjabarkan diri sendiri? BUTUH KEBERANIAN DAN KEJUJURAN. But anyway, gue ngga semelankolis itu ko, malah tulisan tulisan gue lebih menggebu-gebu dan ceplas-ceplos XD Facebook : black_glasses@ymail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan (Dibaca Ya, Sepenuh Hati Nih Saya Ngetiknya)

27 Agustus 2010   11:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:40 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika memangku bayi itu hatiku langsung terasa pilu. Aku yang tidak diharapkan menjadi berandalan oleh orang tuaku, tapi sampai saat ini aku masih sulit melarikan diri dari dunia itu. Aku yang tidak diharapkan hancur hidupnya karena seorang wanita, tapi aku pernah melaluinya dan sampai sekarang masih butuh banyak perbaikan. Aku yang didoakan menjadi orang berprestasi, tapi aku malah banyak mengukir nilai terbaik di dunia yang kelam. Tapi ketika memangku dan memeluk anak anak yang kami bantu, spontan aku berteriak dalam hati : TUHAN!! HARI INI SAJA!! HARI INI SAJA JADIKANLAH SAYA DOKTER YANG SERBA BISA UNTUK MENOLONG MEREKA LALU SILAHKAN AMBIL NYAWAKU BESOK!! Kembali aku merenung. Seketika aku tersadar bahwa aku yang tidak diharapkan menjadi berandalan oleh orang tuaku, sayangnya sampai saat ini aku masih sulit melarikan diri dari dunia itu. Aku yang tidak diharapkan hancur hidupnya karena seorang wanita, sayangnya aku pernah melaluinya dan sampai sekarang masih butuh banyak perbaikan. Aku yang didoakan menjadi orang berprestasi, sayangnya aku malah banyak mengukir nilai terbaik di dunia yang kelam. Aku lupa kapan.. Tapi saat itu.. Aku yang tidak pernah mengimpikan untuk memimpin dan dipercaya banyak orang juga mengajak dan mengarahkan mereka tentang pentingnya BERBAGI, tapi nyatanya aku makin terlibat dengan hal itu. Tuhan menjawab salah satu doaku yang aku anggap mulia dalam kenyataan lain namun aku SANGAT YAKIN dengan tujuan yang SANGAT SAMA. Kawan, aku saja yang yakin bahwa aku lebih hina dari kawan-kawan pembaca notes ini, aku masih diberi kesempatan. Lalu apakah kawan semua menunggu untuk menapaki dunia gelap terlebih dulu seperti yang aku lewati baru merangkak dan mengemis meminta cahaya hidup agar bisa berbagi? JANGAN. Bagi pembaca yang mempunyai account Facebook, saya mohon, bergabunglah ke komunitas sosial remaja bentukan saya : Bukan Reality Show. Link : http://www.facebook.com/group.php?gid=150130015004938&ref=ts Jangan lupa ajak semua temen Facebook kamu untuk gabung ya. :) Makasih :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun