Mohon tunggu...
Marchello Sharon Kaleb
Marchello Sharon Kaleb Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NPM 190906945

Selanjutnya

Tutup

Film

Perbedaan Genre Film dalam Animasi

17 Oktober 2024   06:12 Diperbarui: 17 Oktober 2024   06:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film animasi memiliki keunikan tersendiri, terutama dalam hal proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Dalam beberapa tahun terakhir, film-film animasi telah menunjukkan variasi genre yang mempengaruhi cara cerita disajikan dan bagaimana penonton mengalaminya. Berikut ini adalah analisis terhadap tiga film animasi berbeda yang dirilis antara tahun 2020 hingga 2024: Soul (2020), The Mitchells vs. the Machines (2021), dan Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023). Masing-masing film ini berasal dari genre yang berbeda---drama fantasi, komedi sci-fi, dan aksi superhero---yang memengaruhi jalannya produksi, distribusi, serta konsumsi film oleh audiens.

Proses Produksi

  1. Soul (2020) -- Drama, FantasiSebagai film yang berfokus pada makna kehidupan dan eksistensi, Soul menggunakan pendekatan yang lebih mendalam dalam pengembangan karakter dan tema emosional. Proses produksi film ini cenderung memberikan perhatian besar pada animasi yang lebih halus dan penuh dengan nuansa. Latar dunia fantasi yang menggambarkan kehidupan setelah kematian dipenuhi dengan warna-warna menenangkan yang mencerminkan kedamaian dan kontemplasi. Musik jazz juga menjadi elemen penting dalam membentuk suasana, sehingga penggarapan musik dan desain suara menjadi aspek produksi yang signifikan.

  2. The Mitchells vs. the Machines (2021) -- Komedi, Sci-fiFilm ini sangat mengandalkan humor visual yang cepat dan dinamis. Proses produksinya berfokus pada teknik animasi kartun dengan gaya yang lebih eksentrik dan berwarna. Selain itu, karena banyaknya adegan aksi yang melibatkan teknologi futuristik dan robot, animasi yang berfokus pada efek visual untuk menggambarkan dunia teknologi yang berlebihan menjadi salah satu tantangan terbesar. Produksi film ini membutuhkan penggunaan teknik animasi CGI yang lebih maju untuk adegan-adegan yang rumit dan penuh dengan energi.

  3. Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023) -- Aksi, SuperheroFilm ini merupakan sekuel dari Spider-Man: Into the Spider-Verse, yang terkenal dengan visual animasi inovatifnya. Spider-Man: Across the Spider-Verse mengambil pendekatan yang lebih berani dalam menggabungkan berbagai gaya animasi untuk menggambarkan multiverse. Proses produksi film ini sangat kompleks karena harus memadukan berbagai elemen visual yang unik di setiap universe yang dikunjungi karakter. Aksi cepat dan adegan pertempuran epik memerlukan perencanaan koreografi yang detail dan animasi yang presisi agar terlihat dinamis dan dramatis.

Distribusi

  1. SoulDirilis pada puncak pandemi COVID-19, Soul memilih jalur distribusi melalui platform streaming Disney+. Keputusan ini mencerminkan perubahan tren industri film saat bioskop ditutup, memaksa produsen untuk memprioritaskan distribusi digital. Hal ini memungkinkan Soul menjangkau audiens global tanpa bergantung pada penayangan di bioskop, dan terbukti sukses meskipun tanpa rilis teatrikal besar.

  2. The Mitchells vs. the MachinesAwalnya direncanakan untuk rilis di bioskop, The Mitchells vs. the Machines kemudian diakuisisi oleh Netflix, yang menjadikannya sebagai salah satu film animasi populer di platform streaming tersebut. Distribusi melalui Netflix membuka peluang bagi film ini untuk menjangkau lebih banyak penonton dari berbagai negara, dan terbukti berhasil menjadi tontonan keluarga yang digemari di seluruh dunia.

  3. Spider-Man: Across the Spider-VerseSebagai film yang sangat dinanti, Spider-Man: Across the Spider-Verse didistribusikan secara teatrikal dengan pemasaran besar-besaran. Visual yang menakjubkan menjadikannya sangat cocok untuk layar lebar, dan distribusi bioskop yang ekstensif membantu film ini meraih kesuksesan box office. Namun, setelah penayangan bioskop, film ini juga dipromosikan melalui platform streaming, memperluas aksesibilitasnya kepada penonton yang lebih luas.

Konsumsi

  1. SoulDibuat untuk audiens yang lebih dewasa, Soul menampilkan tema filosofis tentang kehidupan, tujuan, dan eksistensi. Film ini diterima dengan baik oleh penonton yang mencari cerita yang lebih mendalam dan emosional. Alur yang tenang dan kontemplatif membuatnya lebih menarik bagi mereka yang ingin merenungkan makna hidup.

  2. The Mitchells vs. the MachinesFilm ini ditujukan untuk penonton keluarga dengan humor yang bisa dinikmati oleh anak-anak maupun orang dewasa. Dengan gaya visual yang berani dan cerita yang penuh aksi dan komedi, film ini memberikan hiburan ringan namun bermakna. Penonton yang menginginkan pengalaman menonton yang menghibur dan penuh tawa akan sangat menikmati film ini.

  3. Spider-Man: Across the Spider-VerseFilm ini terutama menarik bagi penggemar superhero dan penikmat aksi animasi. Visual yang spektakuler dan alur cerita multiverse yang rumit berhasil menarik perhatian penggemar berat Spider-Man serta audiens umum yang menyukai film aksi penuh gaya. Konsumsi film ini lebih luas karena menggabungkan elemen budaya populer dengan animasi yang mendobrak batas konvensional.

Alur Cerita

  1. SoulFilm ini mengikuti perjalanan seorang guru musik yang hampir meninggal dan menemukan "jiwa" sejatinya di dunia setelah kematian. Dengan alur yang lambat dan penuh refleksi, film ini mengajak penonton untuk merenungkan makna hidup dan pencarian tujuan pribadi.

  2. The Mitchells vs. the MachinesFilm ini mengisahkan keluarga Mitchell yang berusaha menghentikan kiamat robot dengan cara yang penuh kekacauan namun lucu. Ceritanya menggabungkan tema hubungan keluarga yang emosional dengan adegan aksi dan humor yang menyegarkan, memberikan pengalaman yang seru bagi semua kalangan.

  3. Spider-Man: Across the Spider-VerseBercerita tentang Miles Morales yang harus menjelajahi berbagai semesta alternatif untuk menyelamatkan realitas. Alur cerita yang penuh aksi dan konflik antara berbagai versi Spider-Man menambah ketegangan, sementara visual animasi multiverse memberikan pengalaman menonton yang luar biasa.

Kesimpulan

Perbedaan genre memengaruhi setiap aspek dari produksi, distribusi, hingga cara film dikonsumsi. Soul, The Mitchells vs. the Machines, dan Spider-Man: Across the Spider-Verse masing-masing menawarkan pengalaman unik yang sesuai dengan genre mereka, mencerminkan kekayaan variasi yang bisa diberikan film animasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun