DEFINISI DAN PENTINGNYA K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah aspek yang sangat penting dalam dunia kerja, yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Secara umum, K3 mencakup segala upaya yang dilakukan untuk melindungi para pekerja dari risiko kecelakaan dan penyakit yang dapat terjadi akibat faktor-faktor yang ada di tempat kerja. K3 tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup kesehatan mental dan emosional pekerja. Dengan menerapkan prinsip-prinsip K3, perusahaan dapat mengurangi potensi bahaya yang dapat menyebabkan cedera atau gangguan kesehatan, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja
MENGENAL DIPO LOKOMOTIF SIDOTOPO
Dipo Lokomotif Sidotopo merupakan sebuah perusahaan yang beroperasi di bawah naungan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan menjalin kerja sama dengan Pertamina, yang berlokasi di Kecamatan Simokerto, Surabaya. Perusahaan ini memiliki peran penting dalam pendistribusian dan penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina, yang merupakan salah satu kebutuhan vital dalam operasional transportasi kereta api. Dalam menjalankan tugasnya, Dipo Sidotopo dihadapkan pada tantangan besar terkait keselamatan kerja, mengingat bahwa mereka berurusan dengan bahan-bahan yang berpotensi berbahaya seperti BBM, yang memiliki sifat mudah terbakar dan meledak. Oleh karena itu, kesadaran dan tanggung jawab para pekerja dalam menjaga keselamatan di area kerja menjadi sangat krusial.
Keselamatan kerja di Dipo Sidotopo tidak hanya bergantung pada prosedur yang telah ditetapkan, tetapi juga pada sikap proaktif setiap individu dalam menerapkan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Potensi bahaya seperti kebakaran, ledakan, atau bahkan kecelakaan kereta dapat terjadi kapan saja jika para pekerja mengabaikan penerapan standar keselamatan yang ada. Oleh karena itu, pelatihan rutin dan evaluasi berkala terhadap penerapan K3 menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa semua pekerja memahami risiko yang ada dan tahu bagaimana cara menghindarinya. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan, diharapkan dapat meminimalkan insiden yang tidak diinginkan.
BAHAYA YANG MUNGKIN TERJADI
Melibatkan bahan mudah meledak seperti BBM membuat pekerjaan ini memiliki resiko yang besar apabila peraturan keselmatan dan kesehatan kerja tidak diterapkan dengan benar. Berikut beberapa potensi bahaya yang bisa terjadi dari segi fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial :
Segi Fisik
Suhu yang ekstrem, paparan suhu tinggi di area tangki penyimpanan minyak atau paparan panas matahari saat bekerja di luar ruangan.
Getaran, getaran dari mesin atau dari kereta dapat menyebabkan sindrom getaran pada tubuh
Segi Kimia
Kebakaran atau ledakan, bahan bakar minyak merupakan bahan kimia yang mudah terbakar atau meledak. Terjadinya kebocoran bahan bakar akan sangat beresiko jika terkena percikan api
Paparan uap minyak, menghirup uap minyak atau bahan bakar dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan gangguan seperti iritasi pernapasan, sakit kepala, hingga efek toksik dalam jangka waktu panjang
Segi Biologi
Mikroorganisme yang tumbuh di tangki penyimpanan, kelembaban dan suhu panas di tangki atau area sekitar tangki penyimpanan dapat memicu tumbuhnya mikroorganisme tertentu, seperti jamur atau bakteri, yang dapat menyebabkan korosi mikrobiologi dan mempengaruhi kualitas minyak.
Penyakit kulit, dikutip dari alodokter, paparan langsung minyak atau residu kimia pada kulit dapat menyebabkan dermatitis kontak atau infeksi kulit jika tidak segera ditangani.
Segi Ergonomi
Postur kerja yang tidak ideal, pekerja yang melakukan tugas pengisian dan pemeliharaan tangki sering kali mengangkat beban berat, berdiri dalam waktu lama, dan bekerja dalam posisi membungkuk, hal tersebut dapat merusak sistem muskuloskeletal.
Posisi duduk yang tidak ergonomis di ruang kontrol dapat menyebabkan masalah pada punggung dan leher
Segi Psikososial
Kekhawatiran bahaya di tempat kerja, lingkungan kerja dengan risiko kebakaran atau ledakan yang tinggi dapat membuat pekerja merasa cemas dalam jangka waktu yang lama.
Risiko kelelahan kerja, jam kerja yang panjang dan shift yang tidak teratur dapat menyebabkan kelelahan, menurunkan konsentrasi dan meningkatkan resiko kecelakaan.
PERATURAN K3 DIPO SIDOTOPO
Resiko kecelakaan kerja cukup tinggi yang dimiliki oleh perusahaan Dipo Sidotopo, membuatnya harus memiliki peraturan Keselmatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bisa memberdayakan para pekerjanya. Dipo Sidotopo memiliki aturan atau langkah aman cara bongkar muatan BBM dari mobil tangki ke tangki pendam. Berikut adalah 14 langkah-langkahnya :
Pastikan tersedianya ruang kosong dalam tangki pendam
Tempatkan mobil tangki pada posisi pembongkaran yang benar
Tarik rem tangan, matikan mobil dan biarkan kunci mobil tetap terpasang
Turunkan alat pemadam api dan tempatkan pada posisi yang aman dan mudah dijangkau
Pasang kabel arde dan pastikan terpasang dengan baik
Periksa keutuhan segel bawah dan atas
Buka tutup mainhole atas, check jenis BBM dan volume BBM dari Ijk bautnya dan tutup kembali
Ambil contoh BBM dari kerangan ukur dan cocokan dengan SG yang tercantum dalam dokumen pengiriman, laporkan jika ada selisih mencolok
Pasang selang bongkar pada inlet pipa saluran tangki pendam kemudian outlet mobil tangki (gunakan quick coupling)
Lakukan pembongkaran dengan membuka kerangan sedikit demi sedikit "pastikan tidak ada kebocoran"
Selesai pembongkaran pastikan muatan BBM di mobil tangki benar-benar habis
Tutup kerangan dan lepaskan selang bongkar
Tutup dombak pengisian, lepaskan kabel arde serta kembalikan alat pemadam ke tempat semula
Selesaikan proses administrasinya
Selain peraturan bongkar muatan BBM, Dipo Sidotopo juga memiliki peraturan ketika para pekerja atau orang dari luar perusahaan berada pada area terbatas dan berbahaya. Berikut ini hal-hal yang harus dipatuhi ketika berada pada area terbatas dan berbahaya :
Dilarang masuk tanpa ijin
Dilarang menyalakan api
Dilarang memotret
Dilarang menggunakan HP
Dilarang merokok
Gunakan Alat Pelindung Tubuh (APT) standar
Dengan demikian, Dipo Sidotopo dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerjanya, serta mengurangi potensi bahaya yang dapat menyebabkan cedera atau gangguan kesehatan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip K3 yang teliti dan lengkap, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI