Menuju pagelaran Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) ke 37 yang diselenggarakan di Universitas Airlangga (UNAIR), logo PIMNAS 37 ini berhasil menjadi sorotan publik. Logo PIMNAS 37 ini diciptakan oleh mahasiswa FIKKIA Universitas Airlangga bernama Melati Oktavia Febrian, dan Siti Muslikah Rahmadan, serta Dosen dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran dan Ilmu Alam (FIKKIA) bernama Jayanti Dian Eka Sari S.KM M.Kes.
"Tidak menyangka sebelumnya bahwa karya kami terpilih pada sayembara logo yang diadakan oleh UNAIR. Suatu kebanggaan tersendiri bagi saya dan tim untuk terlibat serta berkarya pada PIMNAS 37 kali ini," ujar Melati.
Filosofi Warna di Logo PIMNAS 37
Warna pada logo PIMNAS 37 tak sembarangan dibuat oleh melati dan tim. Pada logo PIMNAS 37 tahun ini, warna yang dipilih melati dan tim adalah biru, kuning emas, dan merah. Tentu saja warna warna yang terdapat pada logo memiliki makna dan filosofi masing-masing.
1. Biru, warna biru pada logo bermakna kedamaian dan kestabilan semangat para peserta dalam menghadapi segala tantangan dan rintangan selama perlombaan berlangsung.
2. Kuning Emas, warna kuning emas pada logo bermakna kejayaan dan kecerdasan dari para peserta yang berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi itu.
3. Merah, warna merah menjadi salah satu cerminan semangat juang dan keberanian tiap peserta PIMNAS 37 dalam mencetak prestasi yang gemilang
"Tak lupa, warna merah ini juga harapannya menjadi salah satu cerminan semangat juang dan keberanian tiap peserta PIMNAS 37 dalam mencetak prestasi yang gemilang. Tentu bukan perkara yang mudah bagi mereka untuk dapat lolos pada gelaran PIMNAS 37 itu," imbuh Melati.
Dilansir dari akun Instagram @univ_airlangga terdapat beberapa makna filosofi dari desain-desain yang ada pada logo PIMNAS ke-37 ini, berikut penjelasannya:
1. Angka 3
Angka 3 terbentuk dari dua hewan, yaitu Sura dan Baya. Desain tersebut dipilih karena hewan Sura dan Baya adalah ikon atau ciri khas kota Surabaya yang dimana kota Surabaya sebagai tuan rumah dari PIMNAS 37 kali ini. Dalam konteks PIMNAS, Sura dan Baya melambangkan semangat para peserta untuk menantang batas-batas ilmu pengetahuan dan mencari solusi yang berani dan inovatif untuk permasalahan yang dihadapi
2. Angka 7
Pada angka 7 bagian atas, terdapat desain Batik Abi Boyo yang merupakan kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia khususnya kota Surabaya. Dalam konteks PIMNAS, batik menggambarkan keberagaman dan kekayaan intelektual serta kebijaksanaan yang dimiliki oleh mahasiswa dari berbagai penjuru negeri.
Sedangkan pada angka 7 bagian bawah terdapat logo kolaborasi. Kolaborasi menjadi kunci utama dalam kemajuan dan kesuksesan dalam segala bidang. Logo kolaborasi ini menggambarkan semangat kolaborasi dan disiplin ilmu yang berbeda dari berbagai universitas.
"Pada angka 7 bagian bawah terdapat logo kolaboratif. Kami meyakini bahwa kolaborasi merupakan salah satu kunci utama dalam segala bidang serta menyatukan segala disiplin ilmu dalam menciptakan inovasi kebermanfaatan untuk bangsa dan negara," ucap melati.
3. Desain bambu runcing pada tulisan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
Bambu runcing melambangkan ketajaman dan kekuatan dalam Bersatu dan bergerak maju. Bambu runcing melambangkan kerjasama dan integrasi antara berbagai disiplin ilmu serta pemikiran yanng tajam dan inovatif dalam mencapai tujuan bersama.
"Tidak hanya itu, terdapat ikon bambu runcing pada tulisan pekan ilmiah mahasiswa nasional. Hal itu mencerminkan kerja sama dan integrasi dari berbagai disiplin keilmuan serta ketajaman pemikiran para peserta untuk menciptakan inovasi dan tujuan bersama," jelas mahasiswa FIKKIA itu.
4. Perisai pada penulisan tahun 2024
Perisai ini melambangkan perlindungan dan keamanan. Dalam konteks PIMNAS, perisai mencerminkan komitmen para peserta untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka untuk melindungi dan memajukan masyarakat serta lingkungan sekitar, serta penelitian dan karya yang dihasilkan.
5. Obor Tugu Pahlawan pada tulisan PIMNAS
Obor ini merupakan simbol dari semangat perjuangan dan pengorbanan untuk kemakmuran bangsa. Dalam konteks PIMNAS, obor menggambarkan semangat para peserta untuk terus berusaha dan berjuang dalam menemukan solusi inovatif yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi kejayaan bangsa dan negara.
Tentunya kita semua berharap filosofi tersebut bisa menjadikan semangat dan motivasi para peserta PIMNAS ke 37 kali ini. Filosofi logo PIMNAS ke-37 tidak hanya sekadar desain visual, tetapi juga mengandung makna mendalam yang mencerminkan semangat dan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penyelenggara. Setiap elemen dan warna yang digunakan memiliki cerita dan pesan yang ingin disampaikan kepada peserta dan seluruh masyarakat. Logo ini menjadi simbol persatuan, kreativitas, dan inovasi yang diharapkan dapat mendorong semangat para mahasiswa untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa. Dengan memahami filosofi di balik logo ini, kita bisa melihat bahwa PIMNAS ke-37 bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga wadah untuk menumbuhkan semangat berinovasi demi masa depan yang lebih baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H