Pertama, Murah Senyum
Seperti pada masyarakat Indonesia lainnya, masyarakat Bali murah senyum dan mereka tidak akan segan untuk senyum kepada siapapun termasuk kepada wisatawan, hal ini yang membuat para wisatawan mendapatkan kesan yang baik.
Kedua, Pandai berbahasa asing
Karena Bali dikenal sebagai tujuan wisata dunia, Bali sering kali dikunjungi wisatawan dari berbagai negara. Hal tersebut membuat masyarakat Bali terutama masyarakat pesisir dapat belajar bahasa Inggris langsung dengan mudah dari para wisatawan atau dikenal sebagai konsep learning by doing. Konsep tersebut juga yang membuat mereka dengan cepat beradaptasi dengan bahasa para wisatawan. Rasa keingintahuan yang tinggi dan rasa ingin belajar hal baru terutama belajar bahasa inilah yang membuat para wisatawan betah, yang kemudian menjadi kemudahan dalam berkomunikasi dalam situasi apa pun.
Ketiga, Menganggap tamu adalah raja
Di sebagian daerah di Indonesia, hal seperti ini sudah diterapkan. Namun, masyarakat Bali akan selalu menganggap tamu yang datang ke daerah mereka sebagai raja yang harus selalu dilayani. Sikap ini sudah diterapkan sejak bertahun-tahun dari awal Bali di buka sebagai destinasi wisata hingga sekarang tidak berubah.
Keempat, Menjaga adat istiadat dan budaya
Walaupun menjadi tempat yang sering dikunjungi wisatawan dari berbagai kalangan dengan budaya dan sifatnya masing-masing, masyarakat Bali tidak begitu saja meninggalkan dan melupakan adat dan budayanya. Mereka tetap menjunjung tinggi adat dan budaya yang mereka miliki, seperti budaya pernikahan yang biasa disebut pawiwahan, acara kematian dengan upacara ngaben, atau budaya potong gigi yang biasa disebut mapandes. Adat istiadat dan budaya inilah yang menjadi ciri khas tersendiri yang membuat wisatawan lokal maupun wisatawan asing betah karena mereka tidak menemukan di daerah asal mereka.
Kelima, Cepat akrab
Pendapatan ekonomi masyarakat Bali yang sebagian besar ada di sektor pariwisata membuat mereka harus bisa bercengkrama dengan siapa pun termasuk para wisatawan asing. Hal ini membuat mereka cepat akrab dengan siapa saja. Walaupun dengan pengetahuan bahasa Inggris yang seadanya, mereka akan dengan cepat akrab dan mudah bergaul dengan para wisatawan asing.
Keenam, Memiliki nilai seni
Musik, tarian, dan patung adalah tiga bidang kesenian yang menjadi pusat konsentrasi eksplorasi kreativitas seni masyarakat Bali. Gamelan tradisional Bali juga sangat digemari karena suara alunannya yang merdu. Bahkan, gamelan tradisional Bali biasa dipakai oleh masyarakat Bali untuk mengiringi kegiatan budaya, sosial, dan keagamaan. Hal Ini yang kemudian menjadi salah satu ciri khas dan daya tarik bagi para wisatawan asing.
Ketujuh, Aneka makanan
Untuk urusan makanan, masakan khas Bali ternyata juga disukai wisatawan asing. Selain untuk menikmati pemandangan alamnya, sangat banyak wisatawan yang datang ke Bali hanya untuk berburu makanan. Ayam betutu, bebek betutu, nasi campur, nasi tepeng, dan sate lilit merupakan makanan tradisional khas bali yang terkenal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H