Dulu kita punya slogan 4 Sehat 5 Sempurna, namun dalam perkembangan ilmu gizi tidak cukup tepat untuk mengakomodir perkembangan ilmu yang baru. Kalau hanya bicara 4 Sehat 5 Sempurna tanpa keseimbangan itu tidak cukup.
Dalam perkembangan ilmu gizi yang baru, pedoman "4 Sehat 5 Sempurna" berubah menjadi pedoman gizi seimbang yang terdiri dari 10 pesan tentang menjaga gizi. Usia anak sekolah merupakan investasi bangsa karena mereka adalah generasi penerus yang akan meneruskan kualitas bangsa yang akan datang. Salah satu penyebab kekurangan gizi pada siswa sekolah mengakibatkan anak menjadi lemah, cepat lelah, dan sakit-sakitan.
Penduduk anak usia sekolah di Desa Sengon terbilang cukup banyak. Hal ini akhirnya membuat mahasiswa kelompok KKN Tematik Membangun Desa dan KKN Reguler Universitas Negeri Malang memberi perhatian khusus pada mereka dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai gizi seimbang kepada anak sekolah dasar beserta wali murid yang dilaksanakan di Desa Sengon Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek.
Sesuai sasaran pada kegiatan penyuluhan gizi seimbang anak usia sekolah, kegiatan ini dilaksanakan di 2 sekolah dasar yang ada di Desa Sengon. Pelaksanaan pertama (28/10/2022) dilaksanakan di SDN 1 Sengon kemudian dilanjutkan keesokan harinya (29/10/2022) di SDN 2 Sengon.
Sebagai bentuk persiapan para mahasiswa melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing dan berkonsultasi mengenai materi yang akan diberikan bersama dengan tenaga kesehatan yang ada di desa seperti bidan dan perawat.
Pada pelaksanaannya, acara ini diikutsertakan oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) kelas 5 dan kelas 6 beserta orang tuanya yang diadakan di sesi jam yang berbeda. Untuk pelaksanaan sesi jam pertama, tim mahasiswa KKN UM memberikan penyuluhan dengan metode ceramah tentang bagaimana cara memenuhi kebutuhan anak, pedoman gizi seimbang, dan cara sederhana pembuatan yogurt sebagai makanan tambahan yang bergizi untuk anak.
Metode pemb Tak lupa sebelum dan sesudah pemberian materi diselipkan soal pretes dan postes. Pemberian soal tes pada penyuluhan gizi seimbang ini ditujukan agar dapat mengukur pemahaman audiens mengenai materi yang telah diberikan.
Sebelum sesi penyuluhan pada orang tua dimulai, kepala sekolah dari masing-masing sekolah dasar juga turut hadir untuk memberikan sambutan dan perkenalan singkat pada audiens. Sebagai pengantar sebelum masuknya materi, mahasiswa KKN memberikan pertanyaan pemantik kepada audiens.
Dari keseluruhan audiens, kebanyakan masih awam mengenai istilah baru dalam ilmu gizi yakni gizi seimbang. Mereka bahkan baru pertama kali mendengar istilah isi piringku. Karena seperti yang diketahui, sebelum berpindah pada slogan baru, kementerian kesehatan menggunakan slogan “4 sehat 5 sempurna”.