Mohon tunggu...
Marcel Tri
Marcel Tri Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adat Sakral Kelikiku

30 Agustus 2022   12:21 Diperbarui: 30 Agustus 2022   12:23 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mosalaki sedang lakukan ritual adat di Tubu Musu pada saat Nggua Kibi. Dokumen Foto kiriman pak Ande Dari (Putra daerah Kelikiku/Koagata).

Kelikiku adalah nama sebuah desa di Kecamatan Ndona Kabupaten Ende propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk menuju ke desa kelikiku bisa melewati dua jalur. Jalur Dari Kota Ende ke Desa Saga dan Jalur dari Ende-Ndona-Aekipa-Puutuga-Kelikiku (Koagata). Dengan akses jalan yang tidak begitu bagus. Sehingga harapan masyarakat terhadap pemerintah untuk memperhatikan akses jalan. 

Salah satu upacara adat yang masih mengakar pada masyarakat Kelikiku (Koagata) adalah upacara adat Nggua Kibi/emping padi yang masih berlangsung turun menurun hingga saat ini.

Upacara adat Nggua Kibi dilaksanakan di atas Tubu Musu (sebuah batu panjang yang ditanam tegak di atas tanah di tengah kampung) yang dilakukan oleh Tua adat/kepala adat atau sebutannya dalam.bahasa setempat Mosalaki. 

Lalu dilanjutkan dengan tarian Gawi (tarian melingkar) tarian yang dilakukan secara bersama-sama dengan cara berpegangan tangan.

Tarian Gawi diikuti oleh laki-laki maupun perempuan dewasa untuk memeriahkan seremonial dengan memakai busana atau pakaian adat Lio. Kaum laki-laki memakai ragi luka/kain hitam khusus laki-laki dan lesu/pengikat kepala khusus laki-laki.

Untuk perempuan dewasa memakai busana atau pakaian adat Lawo/sarung dan Lambu/baju kampung yang berbenruk seperti baju Bodo punya pakaian adat Bugis. Para penari laki-laki maupun perempuan hanya beralaskan kaki atau kaki telanjang.

Upacara adat Nggua Kibi bertujuan untuk mensyukuri hasil panen maupun untuk meminta turunnya hujan pada musim tanam berikutnya. 

img-20220828-wa0019-630d9dd0956606496653b042.jpg
img-20220828-wa0019-630d9dd0956606496653b042.jpg

Rumah adat. Dok foto kiriman Pak Ande Dari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun