Mohon tunggu...
Marselinus Sil Paga
Marselinus Sil Paga Mohon Tunggu... Hoteliers - Praktisi Pariwisata di Bali

As you became a blessing to others,you set yourself up to be blessed.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wisatawan Domestik Belum Mampu Pulihkan Pariwisata Bali

7 November 2021   23:30 Diperbarui: 8 November 2021   19:59 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain kemampuan daya beli,ada ragam faktor lain penyebab belum pulihnya pariwisata Bali

2 tahun bergulir, pandemi Covid-19 belum menunjukan gejala akan segera  berakhir meskipun  mulai terlihat trend penurunan penularan  di sejumlah negara termasuk Indonesia. Masuknya Covid-19 ke Indonesia pertama kali  diumumkan  langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 02 Maret 2021. Guna mencegah penyebarannya,saat itu pemerintah mengambil serangkaian tindakan misalnya dengan melakukan pengecekan suhu tubuh atau Thermal Scanner diberbagai pintu masuk dan keluar Indonesia.Upaya ini terbukti belum mampu sepenuhnya  mencegah penularan virus Corona jika mengacu pada  meningkatnya angka penularan Covid19 di tanah air.

Pandemi Covid19 menyebabkan melambatnya perputaran ekonomi dunia umumnya dan Indonesia khususnya. Berbagai sektor penggerak  ekonomi gulung tikar sebagai akibat menurunnya daya beli masyarakat. Hal yang sama juga menerpa sektor pariwisata.Industri pariwisata yang merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar Indonesia mengalami nasib serupa.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di sepanjang tahun 2020 hanya 4,02 juta kunjungan. Bila dibandingkan dengan kunjungan wisman pada tahun 2019 yang sebesar 16,11 juta kunjungan, jumlah ini merosot 75,03%  secara year on year (yoy)

Menurunnya tingkat kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke Bali berimbas pada turunnya tingkat keterisian kamar hotel berbintang dan non bintang di Bali.Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama tahun 2020 menjadi yang paling rendah selama 10 tahun terakhir dengan jumlah mencapai 1.050.505 kunjungan. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali selama 2020 tercatat turun 83,26 persen dibandingkan tahun lalu (year on year/YoY). Sementara itu, pada Desember 2020 tercatat ada 150 kunjungan wisatawan mancanegara dengan rincian 127 kunjungan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai dan pelabuhan laut sebanyak 23 kunjungan. Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada Desember 2020 tercatat turun 99,97 persen dibandingkan catatan periode sama tahun lalu (YoY) tetapi naik 183,02 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Selain industri perhotelan, berbagai usaha yang menopang kegiatan pariwisata di Bali juga tak luput dari imbasnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya restauran,toko oleh oleh,obyek wisata dan sejenisnya yang terpaksa tutup operasional selama pandemi akibat terbatasnya jumlah tamu yang mengakibatkan pengusaha  tidak mampu menutupi  biaya operasional.Untuk mengantisipasi kerugian yang dalam pengusaha pariwisata di Bali terpaksa merumahkan karyawan hingga melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Penerapan PPKM dan Implikasinya

Dalam rangka  mencegah penularan Covid19,pemerintah pusat mengeluarkan berbagai kebijakan.Salah satunya adalah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Ada 4 level PPKM sesuai dengan tingkatan resiko dan jenis pembatasan kegiatan masyarakat meliputi jam kerja,operasional mall,restaurant hingga pembatasan perjalanan baik melalui darat,laut dan udara.Melalui PPKM, pemerintah berkeyakinan bahwa ada  korelasi  antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif Covid19. Itu ditunjukkan dari hasil yang cukup baik selama pelaksanaan PPKM Level 2, 3, dan 4 di Jawa-Bali sejak 2-9 Agustus 2021.

Pasar Domestik Menjadi Pilihan 

Berdasarkan angka penularan yang terus mengalami penurunan,pemerintah mengeluarkan kebijakan pembukaan penerbangan internasional dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Kamis (14/10/2021). Kebijakan ini disambut positif oleh pelaku pariwisata Bali dan diharapkan dapat memulihkan pariwisata Bali secara bertahap.Namun setelah lebih dari satu bulan dibuka,belum ada satupun penerbangan komersial internasional yang membawa wisatawan ke Bali karena  sejumlah negara masih menutup akses masuk dan keluar negaranya.Menghadapi situasi ini,tidak ada pilihan lain selain menggenjot kunjungan wisatawan domestik seiring dengan penurunan  PPKM Jawa dan Bali ke level 2. Di penghujung Oktober 2021,tingkat kunjungan wisatawan domestik ke Bali mulai mengalami peningkatan baik yang melakukan perjalanan  darat,laut dan udara. Banda Ngurah Rai mulai dipadati pengunjung.Tidak sedikit wisatawan domestik ke Bali menggunakan kendaraan pribadi.Hal ini terlihat dengan ramainya lalu lintas kendaraan pribadi dengan nomor polisi luar Bali.Tingkat hunian hotel dibeberapa daerah tujuan utama wisata mulai mengalami peningkatan hingga 2 digit. Wisatawan domestik seakan menjadi oase ditengah keterpurukan pariwisata Bali meskipun belum secara signifikan menggerakan roda perekonomian Bali.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik,jumlah kamar hotel di Bali pada tahun 2020 adalah 58.780 kamar.Dengan jumlah kamar yang sedemikian besar,tentu membutuhkan jumlah wisatawan yang besar pula.Selain itu,daya beli wisatawan domestik relatif lebih rendah dari wisatawan mancanegara sehingga mereka lebih memilih hotel berkategori Bintang 4 kebawah.Di pekan pertama bulan November 2021 tingkat keterisian kamar hotel masih dikisaran 20% .Pelaku pariwisata Bali berharap,tingkat kunjungan wisatawan domestik akan meningkat pada liburan akhir tahun 2021 ditengah belum jelasnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun