Mohon tunggu...
Marcel Maulana
Marcel Maulana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Unpad

Peneliti dan penulis yang fokus pada isu-isu komunikasi, budaya populer, serta perkembangan teknologi dalam masyarakat. Tertarik pada dinamika olahraga, pemasaran digital, dan media sosial sebagai alat perubahan sosial. Berpengalaman dalam mengkaji dampak komunikasi strategis pada sektor nonprofit dan industri kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Naturalisasi Solusi Jangka Panjang Timnas Indonesia!

5 Desember 2024   11:35 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:53 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontroversi Naturalisasi di Indonesia

Naturalisasi pemain asing selalu menjadi isu yang memecah pendapat di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Sebagian memandangnya sebagai solusi instan untuk meningkatkan performa tim nasional, sementara yang lain menganggapnya mengabaikan potensi besar pemain lokal.

Salah satu kritik tajam disampaikan oleh Anita Jacoba Gah, anggota Komisi X DPR RI, dalam Rapat Kerja Komisi X pada 4 November 2024. Dalam rapat tersebut, ia menyatakan bahwa PSSI terlalu sering bergantung pada naturalisasi untuk memperkuat timnas. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak talenta lokal yang seharusnya mendapat kesempatan lebih besar. Kritik ini mengemuka saat membahas proses naturalisasi pemain seperti Kevin Diks, Noa Leatomu, dan Estella Loupatty.

Namun, benarkah naturalisasi hanya sekadar jalan pintas? Jika dilihat lebih dalam, naturalisasi sebenarnya bisa menjadi bagian dari strategi jangka panjang, selama diiringi dengan langkah yang tepat.

Naturalisasi sebagai Investasi Kualitas

Pemain naturalisasi sering kali membawa pengalaman bermain di liga kompetitif dunia. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan kualitas permainan timnas secara teknik, tetapi juga menciptakan standar baru dalam hal strategi, mentalitas, dan etos kerja.

Sebagai contoh Jepang, dahulu Jepang bukanlah negara dengan sepak bola terbaik di Asia seperti saat ini. Pada awalnya Jepang bahkan menaturalisasi pemain yang tidak ada darah Jepang sama sekali. Pemain naturalisasi terbut bernama Wagner Agusto Lopes, pemain yang lima kali membawa Yomiuri menjuarai liga Jepang ini berandil dalam kesuksesan Jepang meraih satu tempat di Piala Dunia 1998.

Dengan kesuksesan ini menaikan popularitas olahraga sepakbola di Jepang. Jika sebelumnya olahraga seperti baseball lebih mendominasi, kini sepak bola mulai mendapatkan tempat istimewa di hati masyarakat. Ini menjadi momen penting dalam sejarah sepak bola Jepang, yang dikenal sebagai turning point untuk perkembangan mereka sebagai kekuatan sepak bola di Asia.

Diharapkan Indonesia bernasib sama dengan Jepang, di mana kesuksesan naturalisasi dapat menjadi turning point bagi perkembangan sepak bola nasional. Kesuksesan ini dapat menciptakan efek berantai yang tidak hanya meningkatkan kualitas timnas, tetapi juga membawa dampak positif bagi ekosistem sepak bola Indonesia secara keseluruhan. kebijakan ini dapat menjadi investasi untuk menciptakan timnas yang kompetitif.

Mengubah Stigma dan Mendorong Investasi Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun