Mohon tunggu...
Marcellus DarrenZhang
Marcellus DarrenZhang Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Trump Effect, Kebijakan yang Membentuk Perekonomian Amerika di 2024

19 November 2024   13:39 Diperbarui: 19 November 2024   13:42 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Donald Trump kembali menjadi salah satu tokoh utama dalam diskusi perekonomian Amerika Serikat di 2024, baik karena perannya sebagai mantan presiden maupun pengaruhnya terhadap kebijakan ekonomi di era berikutnya. Setelah masa kepresidenannya yang penuh kontroversi (2017--2021), dampak kebijakan Trump tetap dirasakan hingga kini, terutama melalui perubahan besar yang ia bawa pada perdagangan, regulasi, dan pendekatan fiskal. Di sisi lain, kembalinya Trump ke panggung politik---termasuk kemungkinan mencalonkan diri lagi---menghidupkan kembali perdebatan tentang arah perekonomian Amerika.

Jejak Kebijakan Ekonomi Trump yang Masih Membekas

Beberapa kebijakan ekonomi Trump terus memberikan dampak pada 2024, terutama di sektor perdagangan dan perpajakan. Tax Cuts and Jobs Act tahun 2017, yang menjadi salah satu kebijakan unggulan Trump, masih memengaruhi struktur ekonomi Amerika. Pemotongan pajak besar-besaran untuk perusahaan telah meningkatkan keuntungan bisnis, tetapi efeknya terhadap pekerja kelas menengah tetap dipertanyakan. Banyak perusahaan menginvestasikan keuntungan pajak tersebut dalam pembelian kembali saham (buyback) alih-alih menciptakan lapangan kerja baru.

Selain itu, perang dagang dengan Cina yang dimulai Trump masih membentuk hubungan dagang internasional Amerika. Meskipun administrasi Biden sebagian mengurangi ketegangan, tarif yang diberlakukan Trump tetap berlaku untuk beberapa sektor. Ini menciptakan ketidakseimbangan di pasar global, di mana konsumen Amerika masih menghadapi harga barang impor yang lebih tinggi, sementara ekspor ke Cina belum sepenuhnya pulih.

Kondisi Ekonomi Amerika di 2024

Perekonomian Amerika pada 2024 menunjukkan pemulihan dari pandemi COVID-19, tetapi masih menghadapi tantangan besar seperti inflasi tinggi, defisit anggaran, dan ketidakpastian geopolitik. Kebijakan Trump dalam deregulasi energi, yang memberikan insentif besar bagi industri minyak dan gas, tetap menjadi warisan yang memengaruhi debat energi nasional. Di tengah tekanan global untuk mengurangi emisi karbon, kebijakan ini telah memicu pro dan kontra tentang keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kebutuhan energi domestik.

Trump juga meninggalkan peningkatan utang nasional yang signifikan, naik sekitar $7 triliun selama masa jabatannya. Pada 2024, utang ini menjadi tantangan besar, terutama dengan meningkatnya biaya bunga akibat kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan Federal Reserve untuk mengatasi inflasi.

Trump dan Perspektif Ekonomi 2024

Meskipun tidak menjabat sebagai presiden, Trump tetap menjadi figur penting yang memengaruhi perekonomian melalui retorika dan kebijakan yang diusulkan. Dalam kampanye politiknya, Trump terus menyerukan kebijakan proteksionis, pemotongan pajak lebih lanjut, dan deregulasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini menarik bagi sebagian besar pendukungnya yang percaya bahwa Trump adalah sosok yang mampu membawa stabilitas dan kemakmuran bagi Amerika.

Namun, kritik terhadap Trump tetap tajam. Banyak ekonom memperingatkan bahwa pendekatan populis dan proteksionisnya dapat memperburuk ketegangan geopolitik dan menciptakan ketidakpastian di pasar global. Pandangannya yang skeptis terhadap perubahan iklim dan kebijakan energi hijau juga dianggap sebagai hambatan bagi Amerika untuk memimpin transisi global menuju ekonomi berkelanjutan.

Masa Depan Ekonomi Amerika di Era Trumpisme

Di 2024, efek kebijakan ekonomi Trump tidak hanya dirasakan melalui angka-angka statistik, tetapi juga melalui pergeseran pandangan publik terhadap isu-isu ekonomi utama. Keberpihakannya pada kelas pekerja dan industri tradisional seperti manufaktur dan energi fosil mencerminkan keinginan untuk membalik arah globalisasi yang dianggap merugikan Amerika. Namun, pendekatan ini sering kali mengabaikan dampak jangka panjang terhadap inovasi, teknologi hijau, dan daya saing global.

Trumpisme sebagai ideologi ekonomi tetap menjadi bagian dari diskusi nasional, memengaruhi tidak hanya Partai Republik tetapi juga dinamika kebijakan di Kongres. Para pembuat kebijakan harus menavigasi antara memanfaatkan beberapa warisan Trump yang efektif dan mengatasi masalah yang muncul akibat kebijakannya.

Warisan Ekonomi yang Terus Dibahas

Donald Trump telah meninggalkan jejak mendalam dalam perekonomian Amerika, yang terus dirasakan hingga 2024. Pendukungnya memandangnya sebagai pemimpin yang berani menghadapi Cina, mendorong investasi, dan memprioritaskan pekerja Amerika. Sementara itu, para kritikus menilai banyak kebijakannya sebagai solusi jangka pendek yang memperburuk masalah struktural, seperti ketimpangan ekonomi dan utang nasional.

Seiring dengan kembalinya Trump ke panggung politik, warisan ekonominya akan terus menjadi topik yang membelah pandangan. Apakah kebijakannya akan dikenang sebagai katalis pertumbuhan atau justru penghambat reformasi, tergantung pada bagaimana Amerika menghadapi tantangan ekonominya di masa depan. Yang pasti, efek Donald Trump terhadap perekonomian Amerika tidak akan berhenti dibicarakan dalam waktu dekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun