Mohon tunggu...
Marcellus DarrenZhang
Marcellus DarrenZhang Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merajut Persaudaraan di Tengah Keberagaman: Kisah Ekskursi Kolese Kanisius ke Pesantren Darul Falah

19 November 2024   08:16 Diperbarui: 19 November 2024   08:36 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekskursi Kolese Kanisius ke Pesantren Darul Falah di Cihampelas, Bandung, menjadi momen berharga yang penuh pembelajaran. Kegiatan ini tidak hanya mempertemukan siswa dari dua institusi pendidikan dengan latar belakang yang berbeda, tetapi juga menanamkan nilai-nilai toleransi, dialog antaragama, dan penghargaan terhadap keberagaman. Dalam suasana hangat persahabatan, para siswa dan santri belajar untuk saling memahami dan merajut persaudaraan yang melampaui sekat-sekat perbedaan.

Dua Tradisi Pendidikan, Satu Tujuan Mulia

Kolese Kanisius dikenal sebagai sekolah Katolik yang mengusung tradisi Jesuit, menekankan intelektualitas, spiritualitas, dan pelayanan kepada sesama. Sementara itu, Pesantren Darul Falah, sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki fokus yang serupa dalam membentuk santri yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Kedua institusi ini, meskipun berbeda dalam tradisi, memiliki tujuan yang sama: mendidik generasi muda menjadi manusia yang unggul, berkontribusi untuk masyarakat, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Ekskursi ini menjadi jembatan yang menghubungkan dua tradisi pendidikan tersebut. Melalui kunjungan ini, siswa Kolese Kanisius berkesempatan menyaksikan langsung bagaimana kehidupan di pesantren berlangsung. Mereka belajar tentang rutinitas harian santri, metode pengajaran agama, dan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan pesantren. Di sisi lain, para santri Darul Falah juga mendapat kesempatan untuk mengenal lebih dekat kehidupan siswa di sekolah Katolik, membuka wawasan mereka tentang dunia luar pesantren yang mungkin jarang mereka temui.

Rangkaian Kegiatan Penuh Makna

Ekskursi dimulai dengan penyambutan hangat dari santri dan pengurus Pesantren Darul Falah. Para santri mempersembahkan pertunjukan seni Islami seperti hadrah, shalawat, dan pembacaan syair keagamaan. Suasana ceria dan penuh persaudaraan segera terbangun, menghapus rasa canggung di antara para peserta.

Sesi diskusi kelompok menjadi salah satu kegiatan paling berkesan dalam kunjungan ini. Siswa Kolese Kanisius dan santri Darul Falah duduk bersama untuk berbagi pandangan tentang keberagaman, toleransi, dan peran generasi muda dalam membangun bangsa. Dialog ini menunjukkan bahwa meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, ada begitu banyak kesamaan dalam harapan dan cita-cita mereka untuk masa depan Indonesia.

Kegiatan belajar bersama juga menjadi highlight dari ekskursi ini. Siswa Kanisius diajak untuk mengikuti pengajian singkat dan memahami bagaimana kajian Al-Qur'an dilakukan di pesantren. Sebaliknya, santri Darul Falah dikenalkan pada metode pembelajaran modern yang diterapkan di Kolese Kanisius. Interaksi ini menjadi momen yang membuka wawasan, memperkaya pengalaman, dan mengajarkan bahwa proses belajar tidak mengenal batasan agama atau tradisi.

Malam harinya, diadakan refleksi bersama, di mana siswa dan santri merenungkan pengalaman mereka sepanjang hari. Banyak dari mereka yang mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan ini. Refleksi ini menjadi momen mendalam yang menyadarkan mereka bahwa perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk saling menghormati dan bekerja sama.

Pelajaran Toleransi yang Berharga

Toleransi menjadi salah satu pesan utama yang ingin disampaikan melalui ekskursi ini. Di tengah keberagaman Indonesia yang luar biasa, toleransi adalah fondasi penting untuk menjaga persatuan dan harmoni. Ekskursi ini memberikan pelajaran langsung kepada siswa tentang pentingnya menghormati perbedaan dan menemukan kesamaan yang mempersatukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun