Film Indonesia Ini Berani Dobrak Perfilman Indonesia Tampilkan Unsur LGBTQIA+

Film telah menemani rakyat indonesia selama belakangan tahun terakhir, dapat dilihat dari meningkatnya antusias dan jumlah penonton film indonesia yang kian meningkat setiap tahunnya, dan kerap sekali masyarakat indonesia memposting dan menyebarluaskannya pada media sosial dan membuat fenomena sosial "viral". 

Suatu film viral, hal itu menunjukan antusiasme penduduk indonesia terhadap film. Unsur LGBT sudah tak asing lagi di dunia perfilman sudah sejak lama ada, di Indonesia sendiri sudah ada sejak dulu contohnya pada film "Arisan!' (2003).

• PERFECT STRANGER (2022)

Sources: IMDb

Film yang berjudul Perfect Stranger ini dapat kalian tonton melalui applikasi Prime Video, film ini tidak tayang dibioskop melainkan hanya pada applikasi streaming saja. Film ini mendapatkan respon positif oleh para pecinta film dan khalayat masyarakat, film ini di adaptasi dari film italia yang berjudul "Perfetti Sconosciuti" pada tahun 2016 silam. Film ini memiliki rating IMDb yang cukup tinggi 7.5/10.

Berkisah tentang 7 sahabat yang menghadiri acara makan malam temannya di sebuah apartement, dan berinisiatif untuk bermain game dengan gadget handphonenya yang dimana mereka tidak boleh menyimpan rahasia apapun saat ada yang mengabari atau menelepon, yang ternyata game tersebut malah mengungkapkan rahasia gelap dari masing masing sahabat dan menimbulkan masalah/pertikaian diantara mereka, bagaimanakah mereka menyelasikan masalah tersebut? Masalah apa saja yang muncul? Film ini tidak menghadirkan adegan eksplisit hanya menyampaikan bahwa salah seorang tokoh menyukai sesama jenis.

• DEAR DAVID (2023)

Sources: IMDb

Film yang satu ini merupakan salah satu projek film Indonesia Netflix original, yang hanya tayang pada platform berbayar "Netflix" yang dapat ditonton dan diakses diseluruh dunia, film ini mendapatkan respon negatif dari masyarakat karena secara tidak langsung menormalisasikan pelecehan seksual yang dimana hal itu dapat dilakukan oleh siapa saja dari kalangan umur, pekerjaan, gender dan lainnya. 

Masyarakat dibuat kecewa lantas banyak yang mengira bahwa film ini akan menampilkan kosekuensi yang akan dialami pelaku dari pelecehan seksual namun malah memperlihatkan kisah cinta yang berawal dari pelecehan seksual. Film ini pun mendapatkan rating di IMDb dengan skor yang cukup rendah yaitu 5.8/10 dan Rotten Tomatoes sebesar 67%/100%.

Berkisah tentang Laras yang memiliki dan menulis banyak blog fantasi tentang seorang murid bernama David, namun suatu hari blog tersebut tersebar luas dan mendapatkan kecaman dari sekolah, lantas bagaimana nasib Laras?, apakah dia akan diketahui?, bagaimana dengan kehidupan David? Film ini tidak menampilkan adegan eksplisit hanya menyampaikan pada seorang teman bahwa dia telah lama menyukai sesama jenis.

• PUISI CINTA YANG MEMBUNUH (2023)

Sources: IMDb

Film ini merupakan besutan dari salah satu sutradara film indonesia yang sangat terkenal dan berpengaruh yang bernama Garin Nugroho. Film ini sudah dapat anda saksikan di platform berbayar Netflix, namun sayangnya film ini membuat para penggemar kecewa lantas banyak masyarakat berpendapat bahwa film ini memiliki alur cerita yang kurang jelas tidak seperti film Garin sebelumnya "Kucumbu Tubuh Indahku" yang banyak mendapatkan apresiasi dan penghargaan dalam negeri dan internasional. Film ini memiliki rating IMDb yang tergolong rendah yaitu 5.0/10, namun film ini memiliki cara visualisasi dan dialog yang unik dari film indonesia lainnya.

Film ini berkisah tentang Ranum yang mudah terperangkap dengan kata-kata indah dari laki-laki. Anehnya, orang-orang yang mendekatinya itu selalu diteror oleh sosok misterius dan bahkan berujung kematian. Lantas siapa yang meneror mereka? Mengapa orang diseklilingnya mengalami kematian? Siapa yang membununya? Film ini menmpilkan adegan yang telalu eksplisit hanya seorang wanita yang berciuman sesama jenis di kegelapan yang dimana kurang terlihat jelas.

Dari film diatas kita tidak dapat/bisa menyudutkan suatu pihak, karena hal itu merupakan suatu hak mereka atau (HAM) yang mereka miliki, semua baik dan buruk dalam film atau pesan yang dapat kita ambil tergantung dari bagaimana kita menangkap pesan tersebut. Semua film pun memiliki batas usianya masing-masing maka dari itu lebih bijaksana dalam memilah pesan dan informasi dan menjaga tontonan anak.