Mohon tunggu...
Marcellino MisaelKelang
Marcellino MisaelKelang Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi bermain catur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Biaya Produksi Perusahaan dan Contoh Analisis Biaya Produksi

18 November 2022   11:50 Diperbarui: 18 November 2022   13:58 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN DAN CONTOH ANALISIS BIAYA PRODUKSI

Nama anggota kelompok penyusun :

MARCELLINO MISAEL KELANG

LEONY TITUS

MELIA RUMATA MARBUN

PUTRI MELIYANSYAH

NUR JANNAH

NOPITA

NOVIA YOSEPHA

RENI WINATA

MANOEL LEOBPA GINTHER NAJAM

MARSHANDA KHUSNUL KHOTIMAH

DOSEN PENGAMPU: PUPUT ISWANDYAH RAYSHARIE, S.E., M.E

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MATA  KULIAH EKONOMI MIKRO 

Apa itu biaya produksi? 

Kita pasti tahu biaya, setiap kamu ingin bepergian pasti ada biaya. Dalam contoh kecilnya saat kamu ingin makanan. Pasti diperlukan bahan untuk membuatnya dan setiap bahan pasti membutuhkan biaya. Arti dari  biaya itu hampir sama dengan biaya yang ada pada produksi. Secara umum Biaya produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produk.

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.

Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis :

1. Biaya Eksplisit adalah segala biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi.

2. Biaya Implisit (Tersembunyi) adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.

Bahan-bahan pembantu atau penolong.

Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

Penyusutan peralatan produksi.

Uang modal, sewa.

Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.

Biaya pemasaran seperti biaya iklan.

Pajak

Permintaan (demand)

Mesin dan peralatan

Suku bunga

KONSEP BIAYA PRODUKSI

Berdasarkan jangka waktu faktornya, biaya produksi dibedakan menjadi 2 yaitu :

• Biaya jangka pendek yaitu biaya yang menunjukkan sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor produksi bersifat tetap, yang lain berubah.

• Biaya jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Semua faktor produksi bersifat berubah.

1.  BIAYA TETAP ( FIXED COST) FC

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Contohnya adalah biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.

Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) TFC

biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu.

b. Biaya Tetap rata-rata (Average Fixed Cost) AFC

biaya tetap rata rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang.

AFC = TFC/Q                       

Keterangan :

AFC : Average Fixed Cost

TFC : Total Fixed Cost

Q  : Quantity (Jumlah Barang Produksi                     


 

2. BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST) VC

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang dihasilkan, misalnya biaya bahan baku, listrik dan air. Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua yakni :

a. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost) TVC

biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.

b. Biaya Variabel rata-rata (Average Variable Cost) AVC

merupakan biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi.

AVC = TVC/Q

Keterangan : 

AVC : Average Variable Cost

TVC : Total Variable Cost

Q : Quantity ( jumlah barang yang harus di produksi )

3. BIAYA TOTAL (TOTAL COST) TC

Keseluruhan jumlah biaya yang dikeluarkan, yang terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TVC).

  TC = TFC + TVC

 Biaya Total Rata- rata (AC)

Perbandingan antara biaya total dengan kuantitas output.

AC = TFC/Q         atau      AC = AFC + AVC

4. BIAYA MARGINAL (MC)

merupakan Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit.

MC =   Δ TC/Δ Q

     Tujuan dari analisis biaya produksi adalah agar kita sebagai pelaku bisnis mengetahui bagaimana cara menghitung biaya dengan jelas dan terperinci. Tidak hanya itu, kita dapat menentukan konsep biaya seperti apa yang sesuai dengan usaha atau bisnis yang kita jalankan. Misalkan kita membangun usaha makanan, biaya produksi diperhitungkan selama proses pengolahan produk. Dengan menetapkan faktor- faktor biaya dan konsep biaya, kita dapat menyimpulkan anggaran- anggaran yang dikeluarkan dan tentu saja keuntungan untuk perusahaan . Untuk lebih memahami penggunaan konsep biaya produksi, perhatikan contoh berikut.

Diketahui produksi dan biaya variabel perusahaan manufaktur baskom Anjani Bungsu dicantumkan dalam tabel berikut :

Biaya tetap ditetapkan sebesar Rp 7.000 setiap sekali produksi.

Untuk total biaya produksi didapat dari menjumlahkan biaya variabel dengan biaya total.

TC = VC + FC maka TC = 5.000 + 7.000 = 12.000 dan seterusnya sampai output ke-5.

Marginal cost atau BIAYA MARGINAL diperoleh dari selisih total marginal setiap output.

MC = ∆TC , maka TC = 12.000 – 7.000 = 5.000 dan seterusnya sampai output ke-5

Rata-rata biaya tetap atau AVERAGE FIXED COST diperoleh dari biaya tetap dibagi dengan jumlah output.

AFC = FC : Q maka AFC = 7.000 : 1 = 7.000 dan begitu seterusnya sampai output ke-5

Rata -rata biaya variabel atau AVERAGE VIXED COST didapat dari biaya variable dibagi dengan jumlah output atau produksi.

AVC = VC : Q maka didapat AVC = 5.000 : 1 = 5.000 dan seterusnya sampai output ke-5

Untuk Total rata rata biaya atau AVERAGE TOTAL COST diperoleh dari jumlah rata-rata biaya tetap dengan rata-rata biaya variabel setiap jumlah produksi atau output.

ATC = AFC + AVC maka ATC = 7.000 + 5.000 = 12.000

Setelah menentukan nilai setiap biaya, kemudian dibuat dalam kurva untuk dilakukan analisa terhadap biaya produksi.

gambar1-637708f608a8b508f6764244.png
gambar1-637708f608a8b508f6764244.png

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun