ANALISIS BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN DAN CONTOH ANALISIS BIAYA PRODUKSI
Nama anggota kelompok penyusun :
MARCELLINO MISAEL KELANG
LEONY TITUS
MELIA RUMATA MARBUN
PUTRI MELIYANSYAH
NUR JANNAH
NOPITA
NOVIA YOSEPHA
RENI WINATA
MANOEL LEOBPA GINTHER NAJAM
MARSHANDA KHUSNUL KHOTIMAH
DOSEN PENGAMPU: PUPUT ISWANDYAH RAYSHARIE, S.E., M.E
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MATA KULIAH EKONOMI MIKRO
Apa itu biaya produksi?
Kita pasti tahu biaya, setiap kamu ingin bepergian pasti ada biaya. Dalam contoh kecilnya saat kamu ingin makanan. Pasti diperlukan bahan untuk membuatnya dan setiap bahan pasti membutuhkan biaya. Arti dari biaya itu hampir sama dengan biaya yang ada pada produksi. Secara umum Biaya produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produk.
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis :
1. Biaya Eksplisit adalah segala biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan faktor-faktor produksi.
2. Biaya Implisit (Tersembunyi) adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
Bahan-bahan pembantu atau penolong.
Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
Penyusutan peralatan produksi.
Uang modal, sewa.
Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
Pajak
Permintaan (demand)
Mesin dan peralatan
Suku bunga
KONSEP BIAYA PRODUKSI
Berdasarkan jangka waktu faktornya, biaya produksi dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Biaya jangka pendek yaitu biaya yang menunjukkan sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor produksi bersifat tetap, yang lain berubah.
• Biaya jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Semua faktor produksi bersifat berubah.
1. BIAYA TETAP ( FIXED COST) FC
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang yang dihasilkan. Contohnya adalah biaya gaji, bunga utang bank, sewa tempat dan sebagainya.
Biaya tetap dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost) TFC
biaya tetap total adalah seluruh biaya yang tetap harus dikeluarkan dalam jumlah yang sama selama memproduksi jumlah barang tertentu.
b. Biaya Tetap rata-rata (Average Fixed Cost) AFC
biaya tetap rata rata adalah biaya tetap yang harus dikeluarkan per unit barang.
AFC = TFC/Q
Keterangan :
AFC : Average Fixed Cost
TFC : Total Fixed Cost
Q : Quantity (Jumlah Barang Produksi
2. BIAYA VARIABEL (VARIABLE COST) VC
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung kepada jumlah barang yang dihasilkan, misalnya biaya bahan baku, listrik dan air. Biaya variabel dapat dikelompokkan menjadi dua yakni :
a. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost) TVC
biaya variabel total adalah seluruh biaya variabel yang harus dikeluarkan selama memproduksi barang dalam jumlah tertentu.
b. Biaya Variabel rata-rata (Average Variable Cost) AVC
merupakan biaya variabel yang harus dikeluarkan per unit barang yang diproduksi.
AVC = TVC/Q
Keterangan :
AVC : Average Variable Cost
TVC : Total Variable Cost
Q : Quantity ( jumlah barang yang harus di produksi )
3. BIAYA TOTAL (TOTAL COST) TC
Keseluruhan jumlah biaya yang dikeluarkan, yang terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TVC).
TC = TFC + TVC
Biaya Total Rata- rata (AC)
Perbandingan antara biaya total dengan kuantitas output.
AC = TFC/Q atau AC = AFC + AVC
4. BIAYA MARGINAL (MC)
merupakan Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit.
MC = Δ TC/Δ Q
Tujuan dari analisis biaya produksi adalah agar kita sebagai pelaku bisnis mengetahui bagaimana cara menghitung biaya dengan jelas dan terperinci. Tidak hanya itu, kita dapat menentukan konsep biaya seperti apa yang sesuai dengan usaha atau bisnis yang kita jalankan. Misalkan kita membangun usaha makanan, biaya produksi diperhitungkan selama proses pengolahan produk. Dengan menetapkan faktor- faktor biaya dan konsep biaya, kita dapat menyimpulkan anggaran- anggaran yang dikeluarkan dan tentu saja keuntungan untuk perusahaan . Untuk lebih memahami penggunaan konsep biaya produksi, perhatikan contoh berikut.
Diketahui produksi dan biaya variabel perusahaan manufaktur baskom Anjani Bungsu dicantumkan dalam tabel berikut :
Biaya tetap ditetapkan sebesar Rp 7.000 setiap sekali produksi.
Untuk total biaya produksi didapat dari menjumlahkan biaya variabel dengan biaya total.
TC = VC + FC maka TC = 5.000 + 7.000 = 12.000 dan seterusnya sampai output ke-5.
Marginal cost atau BIAYA MARGINAL diperoleh dari selisih total marginal setiap output.
MC = ∆TC , maka TC = 12.000 – 7.000 = 5.000 dan seterusnya sampai output ke-5
Rata-rata biaya tetap atau AVERAGE FIXED COST diperoleh dari biaya tetap dibagi dengan jumlah output.
AFC = FC : Q maka AFC = 7.000 : 1 = 7.000 dan begitu seterusnya sampai output ke-5
Rata -rata biaya variabel atau AVERAGE VIXED COST didapat dari biaya variable dibagi dengan jumlah output atau produksi.
AVC = VC : Q maka didapat AVC = 5.000 : 1 = 5.000 dan seterusnya sampai output ke-5
Untuk Total rata rata biaya atau AVERAGE TOTAL COST diperoleh dari jumlah rata-rata biaya tetap dengan rata-rata biaya variabel setiap jumlah produksi atau output.
ATC = AFC + AVC maka ATC = 7.000 + 5.000 = 12.000
Setelah menentukan nilai setiap biaya, kemudian dibuat dalam kurva untuk dilakukan analisa terhadap biaya produksi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI