Mohon tunggu...
Marcellino Kerstan H.S
Marcellino Kerstan H.S Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SISWA SMAN 39 JAKARTA

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Putri dan Lukisan Ajaibnya

28 Maret 2024   13:21 Diperbarui: 28 Maret 2024   13:23 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang putri yang sudah beberapa bari hidup di dunia kerjaan lain, akhirnya berpikir untuk kembali ke dunia kerajaan aslinya, karena ia sudah berpikir bahwa sang ayah dan ibu pasti sangat mengkhawatirkan dirinya dan sedih akan kepergiannya. Walaupun berat meninggalkan sang pangeran karena kedekatannya yang semakin baik hari demi hari, namun sang putri tetap bersikap baik dengan mengalahkan egonya untuk menemui kembali keluarga kerajaannya.

Saat malam hari tiba, sang putri yang berada di dunia kerajaan lain akhirnya kembali ke dunia kerajaan asalnya. Pagi haripun tiba, sang putri langsung cepat-cepat bersiap untuk menemuni ayah dan ibunya. Saat ia menunjukkan dirinya kembali, sang raja dan ratu sangat terkejut akan kehadirannya, yang akhirnya membuat sang ratu menangis.

Setelah semua orang sudah tenang, akhirnya sang putri menjelaskan apa yang telah ia lakukan beberapa hari kebelakang, yang mungkin banyak keanehan didalamnya, namun sang raja dan ratu menerima cerita sang putri dengan baik. Setelah mendengarkan cerita sang putri, sang raja langsung memperintahkan pasukannya untuk menyebarkan kabar bahwa putri Zefanya telah kembali di kerajaan.

Pada akhirnya, sang putri menyadari bahwa tidak ada hal yang lebih penting dari keluarganya. Seberapa besarpun keinginannya untuk mendapatkan jodoh yang ia idam-idamkan, hal tersebut tidak akan mengalahkan rasa nyaman yang diberikan keluarganya kepada dirinya. Sehingga pada akhirnya, sang putri memutuskan untuk hidup biasa kembali di kerajaan asalnya, dan menutup lukisan tersebut, lalu meletakkannya di gudang kerajaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun