Mohon tunggu...
Marcellino Putra Budiman
Marcellino Putra Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa dari universitas Bina Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Manfaat Luar Biasa dari Minyak Kulit beras: Kekuatan Alami yang Tersembunyi

12 Februari 2024   12:43 Diperbarui: 12 Februari 2024   13:18 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Distilasi adalah suatu metode pemisahan zat cair dari suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dan kemampuan zat tersebut untuk menguap. Setelah cairan dipanaskan hingga titik didihnya,  uap memasuki alat pendingin (kondensor) dan kondensat diperoleh kembali sebagai cairan. Kondensor menggunakan air  mengalir sebagai pendingin. Air dalam kondensor mengalir dari bawah ke atas. Hal ini bertujuan agar air  dapat memenuhi seluruh bagian  kondensor dan menciptakan proses pendinginan yang sempurna. Ketika suhu meningkat, cairan dengan titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu. Uap ini dialirkan, didinginkan  kembali menjadi cair, dan disimpan dalam wadah tersendiri. Zat yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berada dalam wadah aslinya. Prinsip penyulingan adalah penguapan dan kondensasi uap air pada tekanan dan suhu konstan [2].

Didalam minyak kulit beras terkandung beberapa nutrisi seperti vitamin E, asam lemak omega, fitosterol, squalene, dan fenolat. Minyak kulit beras memiliki kandungan tinggi vitamin E, terutama dalam bentuk tokoferol dan tokotrienol. Vitamin E adalah antioksidan kuat yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan oleh paparan sinar matahari dan polusi lingkungan. Selain itu, vitamin E juga membantu menjaga kelembapan kulit, mengurangi peradangan, dan memperbaiki kerusakan sel kulit. Kekurangan vitamin E dalam kulit dapat menyebabkan kulit kering, kusam, dan lebih rentan terhadap penuaan dini. Minyak kulit beras mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 dalam proporsi yang seimbang. Asam lemak omega-3, seperti asam alfa-linolenat (ALA), memiliki sifat antiinflamasi yang membantu meredakan peradangan dalam kulit, sehingga dapat membantu mengurangi jerawat dan kondisi kulit lainnya yang terkait dengan peradangan. Di sisi lain, asam lemak omega-6, seperti asam linoleat, membantu menjaga kelembapan kulit dengan memperkuat penghalang kulit dan mencegah kehilangan air transepidermal (TEWL). Kombinasi yang seimbang dari kedua jenis asam lemak ini penting untuk kesehatan kulit yang optimal. Minyak kulit beras juga mengandung fitosterol, senyawa yang mirip dengan kolesterol tetapi berasal dari sumber tumbuhan. Fitosterol memiliki sifat antiinflamasi dan juga membantu memperkuat penghalang kulit, sehingga menjaga kelembapan alami kulit dan mengurangi kehilangan air transepidermal. Selain itu, fitosterol juga dapat membantu mengurangi peradangan dan iritasi kulit. Minyak kulit beras mengandung squalene, senyawa yang secara alami diproduksi oleh kelenjar sebasea dalam kulit manusia. Squalene berperan penting dalam menjaga kelembapan kulit dan membantu memperkuat penghalang kulit. Selain itu, squalene juga memiliki sifat antioksidan yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan penuaan dini. Minyak kulit beras juga mengandung senyawa fenolat, yang memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antimikroba. Fenolat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi peradangan, dan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat dan infeksi [3].

(Nurhaji, 2019)
(Nurhaji, 2019)

Berikut ini ada beberapa karakteristik dari minyak kulit beras. Sebagai berikut [4]:

  1. Aroma Ringan dan Netral: Salah satu karakteristik utama minyak kulit beras adalah aroma ringan dan netral yang dimilikinya. Ini berarti minyak ini tidak memberikan pengaruh yang terlalu kuat pada rasa makanan yang dimasak dengan menggunakan minyak ini. Aroma yang ringan ini membuat minyak kulit beras menjadi pilihan yang baik untuk berbagai jenis masakan, karena tidak mengubah atau mengganggu rasa alami dari bahan-bahan lain yang digunakan.

  2. Titik Asap yang Tinggi: Minyak kulit beras memiliki titik asap yang tinggi, yang berarti bahwa minyak ini dapat dipanaskan pada suhu tinggi tanpa mengalami degradasi atau pembakaran yang dapat menghasilkan zat berbahaya seperti radikal bebas dan senyawa karsinogenik. Ini membuatnya sangat cocok untuk digunakan dalam metode memasak seperti menggoreng, menumis, dan bahkan digunakan dalam penggorengan yang lebih dalam.

  3. Kandungan Nutrisi yang Kaya: Minyak kulit beras mengandung berbagai nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Kandungan nutrisi utama meliputi vitamin E, asam lemak omega-3 dan omega-6, fitosterol, squalene, dan fenolat. Vitamin E adalah antioksidan yang kuat yang membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan penuaan dini. Asam lemak omega-3 dan omega-6 membantu menjaga kelembapan alami kulit dan meredakan peradangan. Fitosterol membantu memperkuat penghalang kulit dan mencegah kehilangan kelembapan. Squalene membantu menjaga kelembapan kulit dan memiliki sifat antioksidan, sementara fenolat memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba.

  4. Absorpsi Cepat: Minyak kulit beras memiliki tekstur yang ringan dan mudah diserap oleh kulit. Ini berarti minyak ini tidak meninggalkan rasa berminyak atau lengket setelah penggunaan, dan cepat menyerap ke dalam kulit untuk memberikan kelembapan dan nutrisi yang diperlukan. Absorpsi cepat ini membuat minyak kulit beras nyaman digunakan sebagai pelembap pada kulit dan juga cocok untuk semua jenis kulit, termasuk kulit berminyak.

  5. Stabilitas yang Tinggi: Minyak kulit beras relatif stabil dan memiliki umur simpan yang panjang jika disimpan dengan baik. Ini berarti minyak ini tidak mudah mengalami oksidasi atau kerusakan akibat faktor-faktor eksternal seperti panas, cahaya, atau udara. Stabilitas yang tinggi ini menjadikannya pilihan yang baik untuk digunakan dalam produk-produk perawatan kulit dan juga dalam industri kosmetik.

Referensi

[1] Sari, F., Nugrahani, R. A., Susanty, S., Redjeki, A. S., & Hendrawati, T. Y. (2019, December). Pelatihan Pemanfaatan Dedak Padi (Rice Bran) Sebagai Bahan Tambahan Pangan Dan Produk Perawatan Tubuh Bagi Masyarakat. In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun