Mohon tunggu...
Marcelline Vania
Marcelline Vania Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selamat Membaca!

Selanjutnya

Tutup

Film

Garuda Superhero dan Gundala, Dua Patriot Pemanggil Jiwa Nasionalisme dari Latar yang Berbeda

14 Desember 2020   14:42 Diperbarui: 15 Desember 2020   10:58 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Sumber: youtube

Pejuang keadilan seluruh warga negara

Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Warga negara mempunyai peran aktif dalam negara. Nasionalisme kewarganegaraan melihat bagaimana negara memperoleh kebenaran politik melalui partisipasi aktif rakyatnya. Film Garuda dan Gundala turut memperlihatkan hal tersebut.

Pada film Garuda, sebagian besar yang disorot adalah mereka yang berada pada jajaran kaum elit. Bara tokoh utama yang menjadi pahlawan super adalah rakyat biasa yang kebetulan diangkat menjadi anak keluarga Derma yang adalah pembangun Metro City.

Gambaran perjuangan rakyat kecil untuk memperoleh keadilan memang tidak diperlihatkan secara gamblang. Namun bagaimana Bara mengupayakan untuk melindungi seluruh rakyat dengan memberanikan diri melawan Durja King yang haus akan kekuasaan merepresentasikan nasionalisme kewarganegaraan untuk memperjuangan keadilan bersama.

Gambar 2. Sumber: youtube
Gambar 2. Sumber: youtube

Jika asteroid jatuh ke bumi, dampak yang dihasilkan bagi manusia sangatlah berbahaya. Bencana alam hingga radiasi yang berbahaya bagi manusia berupaya dicegah oleh Bara supaya seluruh rakyat dapat terselamatkan dan tidak hanyak kaum tertentu yang selamat.

Sedangkan pada film Gundala, banyak adegan yang menunjukkan bagaimana rakyat memperjuangkan haknya. Jika dibandingkan, konflik Gundala terlihat lebih realistis dan merepresentasikan apa yang terjadi di Indonesia.

Sumber: svarga.news
Sumber: svarga.news

"Kalau kita tidak memperjuangkan keadilan, itu namanya kita bukan manusia lagi"

Ayah Sancaka yang adalah buruh kerja, selalu mengupayakan keadilan. Aspirasi berani dikumandangkan kepada mereka yang kuat dan berkuasa. Nasionalisme kewarganegaraan demi keseimbangan hidup rakyat terlihat dalam adegan ini.

Adapun, masyarakat yang berani mengkritik kinerja pemerintah diperlihatkan pada beberapa adegan seperti para pedagang pasar yang berani melakukan demonstransi, dan cuplikan masyarakat yang diwawancarai oleh wartawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun