Mohon tunggu...
Marcel Hayon
Marcel Hayon Mohon Tunggu... lainnya -

Dengan segala keterbatasanku,hanya mau memaksimalkan kemampuanku.. Dan ketika kau bermasalah dengan itu, itu bukan persoalanku,karena itu berarti ada yang salah Denganmu!!!.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta? Cinta dengan Siapa?

12 Juli 2013   19:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita Sebelumnya http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/07/11/-maju-selangkah-576020.html

Semenjak kami saling memiliki nomor hp, aku dan Mario mulai intens berhubungan via pesan singkat, walaupun tak sampai meninggalkan kebiasaan kami bertemu dan mengobrol di dunia maya.

Suatu hari, kami janjian untuk bertemu dan ngobrol di dunia maya. Ku masuk ke Facebookku, dan benar saja, Mario sudah berada di sana. Aku menyapanya, dan dia membalas sapaanku. Dia bilang padaku katanya Facebooknya ada yang membajak, dia bilang tak tahu harus berbuat apa supaya akunnya itu aman. Kontan aku menawarkan diri untuk membantunya. Walaupun aku tak tahu banyak tentang itu, tapi aku punya pengalaman tantang hal itu, akunku pun pernah ada yang membajak.

"Biar aku bantu kalau kamu mau,"
tawarku padanya.

"Boleh, tentu boleh. Aku tak tahu harus bagaimana. Tolong ya, Lea..," jawabnya.

"Tapi aku harus tahu alamat email dan password Fb kamu, Mario. Apakah itu tak apa-apa?" tanyaku lagi.

"Ya gak lah," jawabnya.

Setelah dia memberiku apa alamat email dan passwordnya, aku mengubah beberapa hal mengenai akun Facebooknya itu. Wow, aku sedang membuka sebagian dari kehidupannya, pikirku. Otakku sedikit nakal, mumpung aku masih dalam Facebooknya, ku lihat lagi info tentang dirinya. Hei!! Ternyata sekarang dia tak mencantumkan seorangpun dalam status hubungannya. Dia tulis kalau dia single! Ku sudahi perbuatan isengku. Tak ku lanjutkan lagi hal itu. Akupun lantas keluar dar Facebooknya dan mengembalikan akun itu pada Mario, tak lupa memberikan passwordnya yang baru.

"Ganti saja lagi passwordnya, biar lebih aman," smsku pada Mario.

Dia berterima kasih padaku, dan bilang tak akan menggantinya untuk sementara ini. Dia tak ingin menggantinya?? Pertanda apa ini? Hhhmm apakah ini artinya aku boleh tahu tentang hal itu? Itu hal penting. Bagaimana kalau aku berbuat sesuatu dengan akunnya?? Tapi sudahlah, aku tak ingin membesarkan kepalaku. Aku pikir mungkin Mario tak punya cukup waktu untuk hal-hal seperti itu.

Setelah dia masuk kembali ke Facebooknya, kami pun mulai lagi berbincang. Aku bilang padanya bahwa aku tadi iseng membuka info profilnya.

"Tapi ku lihat kamu single ya sekarang hehehe..," ucapku padanya.

"Ya, sudah ku rubah beberapa hari lalu. Aku ingin membuka peluang, siapa tahu ada yang betulan suka sama aku hehehe...," jelasnya seolah memberiku angin segar.

"Hahaa makin aja dong itu gadis-gadis menggilaimu...," balasku lagi.

"Biar saja mereka gila, yang penting aku tidak. Siapapun berhak suka padaku, tapi hakku juga untuk suka dengan seseorang..," katanya.

"Kalau hanya suka, ya bebas lah. Cinta juga bebas kan? Hehehe," candaku.

"Iya memang lah. Cinta itu bebas memilih, bebas memiliki..," jawab Mario.

"Kok mulai bahas rasa ya. Mmmh jangan-jangan kamu lagi jatuh cinta ya?" tanyaku iseng penuh harap.

"Ya memang, aku sedang merasakan cinta...," jawabnya menambah penasaranku.

"Cinta? Jatuh cinta dengan siapa?" tanyaku lagi penuh rasa ingin tahu.

"Dengan kamu!" jawabnya pendek.

Deg deg! Deg deg! Jantungku berdegup kencang. Seolah tak percaya dengan apa yang ku baca. Apakah Mario betul-betul menulis hal itu? Apakah itu betul-betul Mario tulis untukku? Apakan itu betul-betul rasa Mario padaku???

^#########^

**masih bersambung......

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun