Mohon tunggu...
Marcellino Grant Hadisiswoyo
Marcellino Grant Hadisiswoyo Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberagaman Bukanlah Ancaman, Melainkan Sebuah Kekuatan

16 November 2024   18:38 Diperbarui: 16 November 2024   18:50 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kanisian berkegiatan bersama santri. Dok. Gabriel A. N.

Ketika para santri menjelaskan mengapa mereka bangun dini hari untuk shalat subuh, mereka tidak hanya berbicara tentang rutinitas, tetapi juga tentang makna yang mendalam di baliknya, yaitu komitmen kepada Tuhan, disiplin diri, dan kebersamaan. Bagi kanisian, ini adalah pelajaran yang melampaui batas agama. Hal tersebut menjadi sebuah pengingat bahwa di balik setiap tradisi, ada nilai-nilai yang dapat diapresiasi oleh siapa pun.

Pengalaman tersebut memberikan pelajaran penting bahwa harmoni tidak terjadi begitu saja. Untuk mencapai keharmonisan, kita membutuhkan usaha, dialog, dan kemauan untuk melihat melampaui perbedaan. Indonesia yang kaya akan keberagaman membutuhkan generasi muda yang tidak hanya memahami, tetapi juga melihat  perbedaan sebagai kekayaan bangsa.

Dalam setiap percakapan, muncul kesadaran bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman. Para kanisian dan santri menunjukkan bahwa hidup bersama dalam keberagaman tidak hanya mungkin tetapi juga indah. Dengan saling mendengarkan, menghormati, dan berbagi cerita, mereka membuktikan bahwa keberagaman adalah kunci menuju Indonesia yang lebih bersatu.

Foto kanisian berkegiatan bersama santri. Dok. Gabriel A. N.
Foto kanisian berkegiatan bersama santri. Dok. Gabriel A. N.

Inspirasi untuk Masa Depan

Dunia semakin terhubung, dan keberagaman adalah realitas yang tidak dapat dihindari. Pengalaman di pesantren menjadi bekal bagi Kanisian untuk menghadapi kehidupan di masa depan dengan sikap terbuka dan penuh empati. 

“Tidak semua orang dapat melakukan hal yang besar namun setiap orang dapat melakukan hal kecil dengan cinta yang besar” ~ Bunda Teresa

Ekskursi ini mengajarkan bahwa menciptakan kesejahteraan tidak membutuhkan langkah besar.  Cukup dengan memahami dan menghormati orang lain, kita sudah bisa membangun fondasi untuk masa depan yang lebih baik.

Keberagaman adalah anugerah, dan toleransi adalah kunci untuk menjaga harmoni. Pengalaman kanisian dalam ekskursi di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon menjadi pengingat bahwa perbedaan tidak harus memisahkan kita. Sebaliknya, perbedaan adalah alasan untuk saling mengenal lebih dalam, membangun persahabatan, dan “memanusiakan manusia.”

Dalam era ini, setiap generasi muda di Indonesia diharapkan dapat menjadi jembatan persatuan di tengah keberagaman. Dengan menghormati perbedaan dan merangkul persamaan sebagai suatu sumber kekuatan, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih harmonis dan penuh cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun