Mohon tunggu...
Regina Marcella
Regina Marcella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Seorang mahasiswa yang suka menulis dan mencoba untuk berbagi informasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fan Meeting Menguasai Masyarakat Indonesia

3 Januari 2023   16:21 Diperbarui: 3 Januari 2023   16:46 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan fan meeting yang digemari oleh masyarakat Indonesia (Foto: Shutterstock)

Globalisasi semakin marak di Indonesia, berbagai macam budaya masuk dan sulit untuk dikendalikan. Salah satunya, Korea Wave atau Hallyu yang sudah menjadi budaya "baru" bagi masyarakat Indonesia. Sebagian besar masyarakat, terutama anak muda mulai terbawa arus untuk mengikuti kemajuan budaya mereka. Disebutkan oleh data Twitter pada tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan penggemar K-pop terbanyak di dunia maya.

Dimulai dengan mengidolakan K-pop, aktor atau aktris, hingga timbul rasa ingin tahu akan suatu hal lainnya. Selanjutnya, ketika penggemar sudah semakin banyak, seringkali dijadikan target pasar yang menjanjikan. Mereka melihat adanya peluang untuk masuknya suatu hal dan membuat para penggemar semakin terpikat. Ditambah dengan pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat hidup di dalam media sosial. Penyebaran suatu informasi dan budaya menjadi sangat cepat jika sudah memasuki media sosial.

Indonesia terkesan sangat terbuka dengan budaya asing. Mereka mendukung berbagai aktivitas yang berhubungan dengan K-pop, seperti konser atau fan meeting. Pada tahun 2022, terdapat 21 artis Korea yang mengadakan fan meeting untuk para penggemar yang ada di Indonesia. Mereka terus menerus menambahkan jadwal artis-artis lain untuk memiliki agenda di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa pasar mereka banyak sehingga berani untuk mengadakan acara tersebut.

Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan tiket untuk mengikuti setiap agenda K-pop. Tidak sedikit dari mereka yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkannya. Bahkan ada beberapa anak sekolah yang bolos hanya untuk mengikuti pembelian tiket yang jumlahnya terbatas. Selain itu, ada yang ingin mencari uang dengan cara yang buruk hanya untuk mendapatkan tiket masuk ke dalam fan meeting artis Korea.

Sebenarnya, fenomena seperti ini menguntungkan bagi negara untuk meningkatkan perekonomian. Banyak penggemar yang berebutan untuk mendapatkan tiket dan lainnya, dan hal tersebut menjadi keuntungan bagi Indonesia. Ditambah dengan penginapan dan transportasi untuk kebutuhan mereka ketika mengikuti acara tersebut. Maka dari itu, pemerintah mendukung untuk membantu mengembangkan negara dengan berbagai macam cara.

Tetapi, jika dibiarkan terus menerus, kebudayaan Indonesia akan menjadi taruhannya. Masyarakat akan lebih memiliki budaya Korea atau lainnya untuk diikuti dan dijadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 

Hal ini sangat menakutkan jika benar-benar terjadi, masyarakat sulit untuk memperdalam kebudayaan negaranya sendiri. Mereka sudah mulai menganggap budaya luar sebagai jati dirinya. kebiasaan seperti ini, akan tetus diturunksn kepada generasi muda. Mereka dengan mudahnya menyerap budaya lain, tanpa mengetahui Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah harus terus mengoptimalkan pengenalan budaya Indonesia terhadap generasi muda. Berbagai upaya dapat dilakukan, dengan mengedukasi melalui kurikulum pembelajaran, mempromosikan tempat wisata bersejarah, dan hal lainnya. 

Karena mereka merupakan harapan bangsa yang memiliki kewajiban untuk meneruskannya kepada generasi selanjutnya.  Pelestarian budaya Indonesia bergantung pada masa sekarang, mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam mempertahankannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun