Extreme Job merupakan sebuah film action dan comedy Korea Selatan yang dirilis di tahun 2019. Film ini disutradarai oleh Lee-Byung Hun dan ditulis oleh Bae Se-young.
Film ini mengisahkan kelima anggota kepolisian dari tim narkotika yang bertugas untuk menyelidiki peredaran narkoba yang dijalankan oleh kartel internasional Lee Moo Bae.
Suatu ketika, saat sedang mengintai Lee Moo Bae dari sebuah restoran ayam, Go selaku ketua tim narkotika mendapatkan ide untuk membeli restoran tersebut. Tujuan pembelian resto yaitu  agar dapat melayani pesanan dari orang-orang Lee Moo Bae sebagai strategi penangkapan.Â
Kira-kira itu ya pembukaan singkat dari film Extreme Job.
Sekarang mari kita ulik komunikasi non-verbal yang terdapat dalam film tersebut.
Oh ya, kalian udah pada tau belum apa itu komunikasi non-verbal?Â
Menurut Samovar (2015, h. 300) komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang ditampilkan melalui tubuh seperti penampilan, gerakan tubuh, juga yang bisa dikombinasikan dengan latar seperti ruang & jarak, waktu, dan keheningan.
Film ini menyuguhkan komunikasi non-verbal yang cukup banyak juga lho. Terlihat ketika tim narkotika mengintai pergerakan orang-orang Lee Moo Bae di tempat persembunyiannya dan didapati oleh polisi setempat, maka mereka langsung menunjukkan kartu tanda pengenal mereka sebagai polisi.Â
Di hari berikutnya, mereka mulai menjalani aksi penyamaran sebagai pekerja restoran ayam. Tak disangka penjualan tersebut menjadi sangat laris yang memunculkan perasaan bahagia, terlihat dari raut wajah mereka.Â
Suatu ketika, salah satu anggota dari tim narkotika mendapati mobil Lee Moo Bae dan langsung menelpon keempat rekannya. Setelah menunggu lama, tak satupun dari mereka yang merespon panggilan tersebut karena fokus pada penjualan ayam di restoran. Hal tersebut membuatnya harus  melakukan pengejaran seorang diri. Sayangnya ditengah perjalanan, ia kehilangan jejak Lee Moo Bae yang membuatnya marah besar. Sesampainya di restoran ayam, ia mengomel dengan nada tinggi serta menampilkan ekspresi wajah serta kepalan tangan yang menunjukkan kemarahannya.