Mohon tunggu...
Marcella AmandaTheja
Marcella AmandaTheja Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Universitas Airlangga

Menyukai berdiskusi mengenai isu ekonomi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Media Sosial dalam Mengubah Perilaku Masyarakat Setelah Pandemi

2 Juni 2023   17:42 Diperbarui: 2 Juni 2023   17:44 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel Perubahan Perilaku Komunikasi Digital Masyarakat (Putri dkk., 2020).

Media sosial merupakan salah satu inovasi teknologi yang menyebabkan banyak perubahan dalam dinamika sosial masyarakat sebelum dan sesudah pandemi. Sebelum pandemi, media sosial mengubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Namun, setelah pandemi, pengaruh media sosial semakin intensif dan meningkat. Hal ini disebabkan masyarakat pernah mengalami sulit melakukan mobilitas secara langsung karena adanya virus Covid19 yang memasuki Indonesia pada Bulan Maret 2019. Selama bulan-bulan pertama pandemi, laporan industri  menunjukkan bahwa penggunaan media digital sangat meningkat karena orang  menghabiskan lebih banyak waktu di rumah karena penguncian virus corona  (Kemp, 2020)

Dari data tersebut menyebutkan masyarakat Indonesia pada tahun 2020 menjadi lebih sering menggunakan internet Peningkatan signifikan pengguna internet menggunakan media sosial menunjukkan bahwa masyarakat semakin melek media atau biasa disebut dengan melek digital. Para ahli mendefinisikan literasi digital sebagai "kemampuan untuk mengakses dan mengolah informasi dari media apapun" (Potter, 2019). Definisi ini menyatakan bahwa orang memiliki kemampuan untuk mengakses dan memproses transmisi data dan informasi pada platform media yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyebarluaskan dan menerima informasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam realita saat ini, media sosial sangat marak dan berhubungan langsung dengan aspek kehidupan masyarakat dalam mengumpulkan dan menyebarkan informasi.

Walaupun pandemi sudah berlalu, peran media sosial mengubah dinamika masyarakat dalam bersosial media. Salah satu dampak media sosial yang paling terlihat adalah meningkatnya penggunaan media sosial di masa pandemi. Banyak orang menggunakan media sosial untuk tetap berhubungan dengan orang-orang terdekat dan untuk mendapatkan berita terbaru. Masyarakat menjadi lebih melek akan digitalisasi. Informasi menyebar begitu cepat berkat internet sehingga orang semakin beralih ke media sosial untuk berbagai aspeknya sendiri. Misalnya, pembeli berbagai barang melalui toko online bahkan tidak harus pergi ke penjual, tetapi harus tinggal di rumah untuk menerima barang pesanannya. Pada dasarnya kegiatan ini sudah ada beberapa tahun yang lalu, namun saat ini semakin marak dan semakin meningkat hingga sekarang.

Tidak sampai disitu saja, Media sosial juga memengaruhi cara orang berpikir dan berperilaku. Media sosial telah memungkinkan orang untuk berpartisipasi lebih aktif dan efektif dalam gerakan sosial dan politik. Dalam beberapa kasus, gerakan sosial yang diluncurkan di jejaring sosial bahkan berhasil membawa perubahan dalam kebijakan publik. Selain itu, media sosial memberikan angin positif seperti :

  • Menjaga silahturahmi dengan keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu dan melalui media sosial hal tersebut dapat dilakukan.
  • Sebagai sumber belajar dan mengajar, media sosial memiliki dampak yang sangat besar. Masyarakat menyadari ilmu tidak hanya didapat dari sekolah saja. Namun sekarang bisa belajar melalui media sosial
  • Media massa. Hanya beberapa menit setelah kejadian, seseorang  dapat mengetahui informasi terssebut.
  • Perluasan lingkaran pertemanan. Dengan menggunakan media sosial, kita dapat berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang asing sekalipun.

Namun, pengaruh media sosial juga memiliki dampak negatif bagi masyarakat. Banyak orang menjadi terlalu tergantung pada media sosial dan kehilangan kemampuan untuk berinteraksi langsung dengan orang lain. Selain itu, berita bohong atau hoax yang tersebar di media sosial dapat mempengaruhi persepsi dan tindakan masyarakat. Selain itu, Masyarakat juga ketergantungan dengan media sosial yang berbau audio visual. Seperti TikTok, Instagram, Youtube. Hal ini tentu berdampak negatif bagi kehidupan masyarakat. Seseorang menjadi merasa malas untuk membaca buku. Hal-hal yang berbau teks akan dianggap membosankan.

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat memiliki efek negatif:

  • Sulit bersosialisasi dengan orang sekitar. Hal ini disebabkan karena malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Orang yang aktif di media sosial saat bertemu langsung sebenarnya adalah orang yang pendiam dan tidak banyak bersosialisasi.
  • Media sosial membuat seseorang hanya peduli pada dirinya sendiri. Seseorang tidak mengenal lingkungannya karena banyak menghabiskan waktu di internet
  • Penurunan produktivitas, disebabkan oleh penggunaan aplikasi hiburan yang berlebihan. Sehingga seseorang merasa malas untuk melakukan kegiatan yang produktif.
  • Kejahatan di dunia maya. Kejahatan ini dikenal sebagai kejahatan dunia maya. Ada banyak jenis kejahatan di dunia seperti hacking, cracking, spamming dan lain-lain.
  • Pornografi. Pornografi juga tersebar luas, karena internet sangat luas. Hal ini sangat berpengaruh untuk kesehatan mental seseorang.

Pengguna media sosial tidak hanya berbatas pada usia tertentu atau kalangan tertentu. Sosial media secara massif digunakan oleh masyarakat dari usia muda hingga tua. Maka dari itu, masyarakat penting untuk dipersiapkan untuk memiliki kemampuan digital literasi yang baik. Apabila masyarakat tidak memiliki literasi digital yang baik, maka kan terbentuk masyarakat dengan pola pikir instan. Fenomena yang terjadi setelah pandemi, adanya kecenderungan masyarakat mengonsumsi konten  dengan media audio visual dibandingkan dengan tulisan. Selain itu, kecendurungan masyarakat mengonsumsi berita digital tanpa memeriksa ulang fakta berita tersebut. Hal ini tergambarkan oleh fenomena banyak berita hoax atau palsu yang banyak dipercayai masyarakat. Kemampuan literasi digital masyarakat yang baik dapat menghindarkan masyarakat dari percaya pada berita hoax yang beredar.

Pandemi telah mendorong banyak orang untuk mengenali dan mengadopsi metode komunikasi digital baru. Pandemi juga telah membuka peluang dan memengaruhi cara kita menggunakan media digital di semua aspek kehidupan kita. Jika pola perubahan ini berlanjut dalam jangka panjang, kita harus membuka cara berpikir yang baru seperti bersikap kritis terhadap informasi yang kita terima, tidak langsung percaya dengan informasi yang ada dan berusaha menjaga interaksi sosial yang sehat dan produktif baik secara daring maupun luring. Sesuatu yang berlebihan belum tentu baik, sama halnya dengan menggunakan media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun