Mohon tunggu...
Marcelhanz
Marcelhanz Mohon Tunggu... -

Belajar dari orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Seekor Anjing Menjadi Penjaga & Sahabat Anak Cacat

23 Oktober 2012   03:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:30 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_219396" align="alignnone" width="486" caption="Owen dan Haatchi"] [/caption] Sumber Foto : dailymail.co.uk Seorang bocah yang takut dengan tempat terbuka kini telah meninggalkannya ketakutannya tersebut itu setelah didampingi oleh anjing baik hati yang menjadi sahabatnya.

Bocah tersebut bernama Owen Howkins yang berusia tujuh tahun dan anjing bernama Haatchi. Pasangan ini sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan setelah ayah dan ibunga mengadopsi Haatchi untuk menjauhkan Owen dari masa takutnya.

Owen menjadi pendiam setelah dirinya sadar bahwa ia tumbuh berbeda dengan para teman – temannya di sekolah. Tragisnya, hal itu membuat dirinya menjadi takut untuk bicara pada orang – orang dan tidak pernah merasa nyaman ketika keluar dari rumahnya di Hampshire, Inggris.

Tapi semenjak ada seekor anjing Anatolian Sheperd tersebut, Owen kini memiliki semangat untuk hidup kembali. Keduanya sering terlihat berjalan jalan di lingkungan sekitar seperti layaknya sepasang sahabat.

Owen menderita penyakit Schwartz-Jampel syndrome yang dimana penyakit ini membuat otot –otot si penderita selalu dalam keadaan tegang. Haatchi sendiri memiliki kenangan hidup yang sangat menakutkan, karena ia sempat menderita yang sangat serius. Sepuluh bulan lalu ia pernah diikat di rel dan di tabrak oleh kereta api.

[caption id="attachment_219397" align="alignnone" width="496" caption="Owen & Haatchi"]

13509629221449537741
13509629221449537741
[/caption] Sumber Foto : thesun.co.uk

Dia ditemukan beberapa hari berikutnya dengan ekor dan kaki belakang yang sudah hancur. Tak ada yang mengetahui siapa dan apa tujuan Haatchi diperlukan seperti itu. Ia pun segera dilarikan ke dokter hewan terdekat untuk dioperasi, namun ekor dan kaki belakangnya harus diamputasi.

Sebelum dipelihata oleh keluarga Owen, ESCPA dan penampungan anjing German Sherperd Inggris berusaha keras untuk menemukan tuan rumah untuk Haatchi.

Will dan Collen Drummond membaca pengumuman tentang adopsi tersebut melalui salah satu jejaring sosial, lalu tertarik untuk mengadopsi Haatchi.

Collen yang telah menjadi bagian dari keluarga Owen saat owen masih berusia tiga tahun berkata, “Saat mereka bertemu, efek yang Owen rasakan atas kehadiran Haatchi sungguh luar biasa. Sebelum kedatangannya (Haatchi), Owen tidak suka pergi ke luar rumah, ia menjadi agoraphobia (takut pada tempat ramai).”

[caption id="attachment_219398" align="alignnone" width="480" caption="Owen & Haatchi"]

1350962993757981873
1350962993757981873
[/caption] Sumber Foto : puppieslovers.net

Penyakit yang diderita Owen membuat dirinya harus menjalani perawatan intensif dari rumah sakit. Tapi kebahagiaan yang diciptakan oleh Haatchi membuat owen menjadi lebih mudah mengatasi perasaannya.

Kini ia merasakan perbedaan terhadap kondisinya setelah melihat Haatchi yang juga menjalani ‘perawatan’. Namun, Haatchi hanya minum madu, minyak salmon, dan suplemen. Owen dan Haatchi kini saling menjaga satu sama lain.

Kisah ini semakin membuktikan bahwa seekor anjing bukanlah menjadi salah satu penyebab penyakit yang dapat menurunkan sistem daya tahan tubuh tetap seekor anjing sebenarnya dapat menjadi seorang teman yang sejati dalam kehidupan kita. Karena seekor anjing tak pernah peduli dengan bagaimana pun keadaan kita.

[caption id="attachment_219399" align="alignnone" width="507" caption="Owen & Haatchi"]

13509630611420261397
13509630611420261397
[/caption] Sumber Foto : star.gr [caption id="attachment_219400" align="alignnone" width="301" caption="Owen & Haatchi"]
1350963108436911577
1350963108436911577
[/caption] Sumber Foto : haber3.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun