Di pagi hari sebelum matahari menyengat, sudah ada seorang ayah dengan anaknya bermain ayunan. Beranjak beberapa jam kemudian, anak-anak lainnya asyik main di area ban, asyik menyaksikan ikan di bawah kicauan burung dan bergantian main ayunan. Siang hari saat terik, taman pun sepi. Hanya ada satu dua anak yang nekad main ayunan.
Sesekali taman menjadi titik pertemuan antara OJOL dengan penumpaangnya. Taman ramai kembali di sore hari. Ibu-ibu asyik ngerumpi di teras selatan. Sementara anak-anaknya bermain ayunan. Di malam hari, giliran bapak-bapak dan karang taruna yang menjadi taman sebagai alternative untuk berkumpul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H