Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lekas Sembuh, Ibu Ani Yudhoyono

13 Februari 2019   21:05 Diperbarui: 14 Februari 2019   17:33 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grid/Instagram Ani Yudhoyono

Menarik mencermati bagaimana hubungan seorang Kepala Pemerintahan/Kepala Negara dengan istrinya.

Adakalanya muncul kesan kepala negara atau kepala pemerintahan itu berada di bawah kendali istrinya. Publik bisa melihat sejauh mana pengaruh istri itu terhadap kehidupan pribadi maupun terhadap berbagai kebijakan yang telah dan yang akan diambil suaminya.

Tidak berlebihan kalau menyebut, ada beberapa kepala negara/kepala pemerintahan yang pada akhirnya terlibat kasus korupsi yang ditengarai karena bujuk rayu atau malahan karena "paksaan" sang istri.

Sesungguhnya tidak hanya pada level negara, pada tingkatan pemerintahan lokal juga masyarakat punya penilaian tentang pengaruh seorang istri terhadap suaminya yang sedang menjabat gubernur, bupati, ataupun walikota.

Untuk pejabat lokal yang di bawah kontrol istri itu masyarakat memberi julukan gubernur/walikota atau bupati "DKI", singkatan dari "di bawah kendali istri".

Atau ada juga yang secara berseloroh mengatakan kepala daerah yang demikian merupakan anggota atau ketua " ISTI", Ikatan Suami Takut Istri.

Untuk kepala negara kepala pemerintahan serta kepala daerah yang termasuk "anggota" ISTI ini akan banyak pemburu keuntungan yang masuk melalui istrinya.

Beberapa contoh menunjukkan, para pemburu keuntungan itu sukses memengaruhi sang suami melalui jalur belakang.

Semakin dominan pengaruh sang istri maka semakin berlomba-lomba pemburu keuntungan mendekati sang "permaisuri".

Oleh karena mereka merupakan tokoh di negaranya maka tidak hanya warga negara itu yang mencermati hubungan tokoh itu dengan istrinya, tetapi publik dunia pun ikut menyimaknya.

Publik menjadi tertarik untuk membahas bagaimana hubungan John Kennedy dengan Jacquline begitu juga bagaimana romantisnya Nancy dengan Ronald Reagan. Atau seperti apa publik menilai hubungan Hillary dengan Bill Clinton.

Malahan kadangkala isi "kamar" mereka pun menjadi topik bahasan masyarakat. Publik Amerika punya kesan tentang hubungan Michelle dengan Barack Obama. Begitu juga halnya relasi suami - istri Donald Trump dengan Melanie selalu menjadi pembicaraan masyarakat.

Pada tingkat Asia, di masa lalu hubungan Imelda dengan Ferdinand Marcos juga sangat diperbincangkan di masyarakat.

Berbagai penilaian itu adakalanya objektif tetapi juga sangat bersifat subjektif, tergantung dari sudut mana memandangnya.

Dalam kaitan yang demikianlah saya mencoba melihat hubungan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ibu Ani.

Saya bukanlah seorang yang ahli dalam menilai hubungan suami - istri itu. Tetapi sepanjang yang saya amati, hubungan di antara sepasang suami - istri itu berjalan dengan mesra serta harmonis.

Tidak salah juga kalau saya berkesimpulan, bahwa Ibu Ani mampu menjaga posisinya sebagai Ibu Negara. Ibu Ani mampu menempatkan posisinya dengan baik dan tidak pernah muncul kesan bahwa ia mendominasi Pak SBY.

Malahan saya melihat keduanya saling melengkapi.

Sewaktu ada pertemuan di Medan, ketika Pak SBY masih memimpin negeri ini, lalu Presiden kelahiran Pacitan itu mempersilakan hadirin untuk berdialog dan menyampaikan berbagai hal kepada Presiden.

Pada waktu yang demikian saya melihat Ibu Ani mencatat hal-hal yang disampaikan oleh yang hadir. Kemudian catatan itu diberikannya kepada Pak SBY.

Dengan catatan tersebut, Presiden kelahiran tahun 1949 itu pun menjadi lebih mudah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan.

Melihat beberapa momen yang demikian saya punya kesan yang kuat bahwa hubungan suami-istri itu termasuk mesra.

Sesudah tidak lagi menduduki posisi sebagai Ibu Negara, Ibu Ani rajin memposting foto berbagai kegiatannya melalui Instagram.

Dari postingan- postingan itu putri Jenderal Sarwo Edhi Wibowo itu terlihat sangat mengutamakan keluarga. Malahan dikatakannya, kekuatannya adalah keluarganya.

Kini Ibu Ani sedang berada di Singapura karena menderita sakit. Diberitakan sejak 2 Februari 2019 Ibu Ani beserta keluarga yang dicintainya sedang menjalani perawatan secara intensif di National University Hospital Singapura. Bapak SBY telah memberitahu publik bahwa Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah.

Presiden ke-6 negeri kita ini juga mengharapkan agar kita mendoakan Ibu Ani agar sembuh dari sakitnya.

Dengan mengalami penyakit yang demikian tentulah akan muncul kecemasan di pihak keluarga.

Karenanya sesuai dengan harapan Pak SBY marilah kita berdoa untuk kesembuhan Ibu Ani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun