Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi Jelaskan Propaganda Rusia adalah Terminologi, Jadi Teringat Bika Ambon

6 Februari 2019   20:12 Diperbarui: 6 Februari 2019   20:20 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tetapi pada permainan RR, yang diisi hanya satu lobang yang kemudian tempat peluru diputar. Para tahanan itu disuruh meletakkan pistol yang berisi satu peluru itu ke jidat temannya.

Sangat tegang menonton adegan itu, karena salah satu tawanan itu harus menarik pelatuk pistol itu. Jika kebetulan satu peluru itu berada pada lobang yang akan ditarik pelatuknya itu maka temannya itu akan tewas.

Saya tidak tahu pasti apakah RR ini berasal dari Rusia atau hanya sebatas terminologi permainan.

Setahu saya sampai sekarang belum ada protes Rusia tentang istilah RR itu.

Berkaca kepada RR inilah maka saya meyakini Propaganda Rusia yang disebut itu tidak ada hubungannya dengan Rusia sebagai negara .

Ketika membaca penjelasan Jokowi tentang Propaganda Rusia ,lalu saya teringat Bika Ambon (BA), sejenis kue yang sangat populer di Medan.

Para wisatawan yang berkunjung di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara itu sering membeli BA sebagai oleh-oleh .

Tidak diketahui kapan istilah BA ini muncul ,karena di Ambon pun kabarnya bika ini tidak dikenal .Walaupun di Ambon bika ini tidak dikenal tetapi di Sumatera Utara khususnya ,kue ini sangat terkenal .

Artinya, BA adalah sebuah terminologi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Ambon.

Andainya BA itu jelek tidak ada saudara-saudara kita di Ambon yang merasa dirugikan .Begitu juga sebaliknya .

Seperti itulah pemahaman saya tentang ungkapan Jokowi  yang menyebut Propaganda Rusia itu adalah terminologi .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun