Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sikap Keras yang Ditunjukkan Yusril akan Menggerus Wibawa Habib Rizieq?

2 Februari 2019   11:43 Diperbarui: 2 Februari 2019   12:45 1832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Berkaitan dengan hal - hal yang demikian maka tidak salah kalau membuat kesimpulan bahwa  YIM juga merupakan representasi kelompok Islam yang selama ini terkesan berseberangan dengan Jokowi.

Selanjutnya berkaitan dengan Koalisi Keummatan yang dianjurkan oleh Rizieq itu, maka pada awalnya YIM dan partainya juga terkesan berada pada kubu Prabowo.

Pada pelaksanaan Ijtima' Ulama Pertama ,YIM juga diberitakan hadir pada acara itu, dengan kedekatan yang demikianlah maka beberapa tokoh FPI menjadi calon legislatif dari partai yang dipimpin oleh YIM. Diantara tokoh FPI yang menjadi caleg dari PBB ialah Novel Bamukmin.

Hubungan YIM dengan kubu Prabowo terlihat mulai merenggang ketika Sandiaga Uno yang dipilih sebagai cawapres. Pilihan Prabowo ini kemudian disetujui oleh 4 parpol pengusung yaitu, Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat.

Mengingat Sandiaga Uno tidak termasuk yang direkomendasi Ijtima Ulama Pertama maka pada Ijtima' Ulama Kedua nama mantan Wagub DKI itu dimunculkan dan disetujui sebagai cawapres.

Terhadap putusan yang demikian YIM memberi tanggapan ada rasa kecewa Ketua Umum PBB itu. Rasa kecewa itu karena yang disetujui Ijtima' Ulama itu justru bukan figur ulama. Pada waktu itu Yusril justru memuji Jokowi yang telah memilih KH Ma' ruf Amin ,seorang ulama sebagai pendampingnya.

Berkaitan dengan hal tersebut mengemuka pertanyaan ,bagaimana mekanisme pengambilan keputusan pada Ijtima ' Ulama itu ? 

Sayup-sayup pernah kedengaran bocoran dari Usamah Hisyam ,Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia ( Parmusi) tentang hal ini.

Usamah Hisyam yang telah menyatakan mundur dari anggota Dewan Penasehat PA 212 ini menyatakan ,esensi calon Presiden yang ditetapkan Ijtima' Ulama II tidak sesuai dengan makna yang terkandung dengan makna AL Maidah 51.

Usamah juga mengatakan ,gerakan 212 saat ini sudah tidak murni dan lebih cenderung seperti tim sukses salah satu calon presiden di 2019( CNN Nasional, 27/11/2018).

Selanjutnya dalam kesempatan lain YIM juga menyatakan ada kondisi tidak nyaman yang dirasakan partainya berada pada koalisi capres 02. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun