Kemudian Raja Panusunan dan Datu Pargondang menabuh dengan tangan gendang yang ada dihadapan mereka .Sesudah dua buah gendang kecil itu ditabuh maka para penabuh Gordang Sambilan  langsung menabuh sembilan gendang besar ,diikuti oleh peniup sarunai.
Ketika Gordang itu ditabuh, sungguh terasa suasana magis yang muncul .Suara gendang yang keras itu ,tmerangsang yang hadir untuk segera menari adat yang disebut dengan " manortor".
Setiap menyaksikan acara yang demikian ,saya selalu menggugam dalam hati ,sungguh kaya budaya etnik yang ada di Nusantara ini .Untuk menabuh gendang saja pun dibutuhkan serangkaian acara .Kesemua rangkaian acara itu menunjukkan penghargaan kita yang tinggi terhadap tradisi budaya yang diwariskan para leluhur kita.
Horas!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H