Kemudian alasan yang kedua, mengapa kubu capres 02 bereaksi terhadap aksi cukur rambut Jokowi itu, karena mereka paham ,salah satu kekuatan presiden petahana itu pada kemampuannya berdialog dengan "wong cilik". Harus diakui dibidang tersebut, Jokowi merupakan masternya.
Untuk menghempang popularitas capres 01 yang mahir menggunakan jurus blusukan itulah maka Fadli Zon dan kawan-kawannya melakukan aksi cukur rambut juga. Mereka ingin menyampaikan pesan ke masyarakat bahwa aksi Jokowi itu merupakan pencitraan.
Jokowi melakukan pencitraan atau tidak itu sangat tergantung kepada masyarakat untuk menilainya.
Andainya disebut Jokowi melakukan pencitraan tentu boleh-boleh saja. Tetapi menurut saya ,aksi Jokowi yang demikian tentu mendapat sambutan hangat dari kelompok masyarakat yang didatanginya.
Selanjutnya, adakah yang salah kalau Jokowi melakukan pencitraan?Â
Seperti yang kita lihat, hampir semua politisi yang bertarung pada kontestasi demokrasi selalu akrab dengan politik pencitraan.
Pada pertarungan politik tingkat lokal pun pencitraan para politisi itupun sangat terlihat.
Banyak dari mereka yang terlihat pura-pura berempati dengan penderitaan rakyat. Seolah-olah mereka prihatin dengan keadaan para calon pemilihnya itu.
O ya hampir lupa menyebut, tokoh kita yang sedang bertarung pada tingkat nasional itupun, tiba-tiba rajin mendatangi pasar-pasar tradisional, berbicara tentang tempe dan juga tidak tanggung-tanggung ia pernah melilitkan untaian petai di lehernya.
Apakah itu menurut Anda bukan pencitraan?
Kalau semuanya melakukan pencitraan, kenapa harus repot ketika Jokowi pangkas di Situ Bagendit, Garut itu.