Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi Cukur Rambut, Adakah Politisi yang Tanpa Pencitraan?

27 Januari 2019   05:47 Diperbarui: 27 Januari 2019   06:07 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kemudian alasan yang kedua, mengapa kubu capres 02 bereaksi terhadap aksi cukur rambut Jokowi itu, karena mereka paham ,salah satu kekuatan presiden petahana itu pada kemampuannya berdialog dengan "wong cilik". Harus diakui dibidang tersebut, Jokowi merupakan masternya.

Untuk menghempang popularitas capres 01 yang mahir menggunakan jurus blusukan itulah maka Fadli Zon dan kawan-kawannya melakukan aksi cukur rambut juga. Mereka ingin menyampaikan pesan ke masyarakat bahwa aksi Jokowi itu merupakan pencitraan.

Jokowi melakukan pencitraan atau tidak itu sangat tergantung kepada masyarakat untuk menilainya.

Andainya disebut Jokowi melakukan pencitraan tentu boleh-boleh saja. Tetapi menurut saya ,aksi Jokowi yang demikian tentu mendapat sambutan hangat dari kelompok masyarakat yang didatanginya.

Selanjutnya, adakah yang salah kalau Jokowi melakukan pencitraan? 

Seperti yang kita lihat, hampir semua politisi yang bertarung pada kontestasi demokrasi selalu akrab dengan politik pencitraan.

Pada pertarungan politik tingkat lokal pun pencitraan para politisi itupun sangat terlihat.

Banyak dari mereka yang terlihat pura-pura berempati dengan penderitaan rakyat. Seolah-olah mereka prihatin dengan keadaan para calon pemilihnya itu.

O ya hampir lupa menyebut, tokoh kita yang sedang bertarung pada tingkat nasional itupun, tiba-tiba rajin mendatangi pasar-pasar tradisional, berbicara tentang tempe dan juga tidak tanggung-tanggung ia pernah melilitkan untaian petai di lehernya.

Apakah itu menurut Anda bukan pencitraan?

Kalau semuanya melakukan pencitraan, kenapa harus repot ketika Jokowi pangkas di Situ Bagendit, Garut itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun