Ketua NU Sumut itu menyatakan ,sejak awal berdirinya ,organisasi tersebut tidak pernah bercita - cita untuk untuk mendirikan negara Islam.
NU ujar Afifuddin ,selalu ingin memadukan keislaman dan ke-Indonesia-an .Sejak dahulu para pendiri organisasi ini ingin mewujudkan suatu negeri yang damai ,suatu negeri yang disebut " Darussalam".
Keinginan yang demikian sudah terbuhul di hati para pendiri seperti sikap yang ditunjukkan Hadratussyekh KH Hasyim As'ari dan KH Wahab Chasbullah .
Karena kecintaan NU terhadap Indonesia lah ,ujar Afifuddin ,pada setiap acara resmi organisasi ini ,lagu kebangsaan Indonesia Raya selalu dinyanyikan .Tidak hanya lagu kebangsaan yang dinyanyikan tetapi juga lagu ' Yalal Wathon", sebuah lagu berbahasa Arab yang diciptakan oleh KH Wahab Chasbullah, juga selalu dinyanyikan bersama. Lagu ini yang juga dinyanyikan  dalam bahasa Indonesia, menggambarkan kecintaan kepada " Indonesia Biladi " yang artinya, Indonesia Tanah Airku .
Hubbul Wathon minal Iman ,mencintai tanah air merupakan bahagian dari iman ,menurut Afifuddin merupakan ungkapan kata yang berasal dari KH Wahab Chasbullah .
Dalam perbincangan itu, Dubes Singapura juga menanyakan bagaimana hubungan antara NU dengan ormas lainnya .
Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Wilayah NU Sumut menjelaskan ,hubungan NU dengan ormas Islam lainnya terutama dengan Muhammadiyah dan AL Jam'iyatul Washliyah berjalan dengan baik .Komunikasi antar pimpinan organisasi itu sering dilakukan.
Dalam pertemuan itu, Dubes Singapura juga menjelaskan upaya yang dilakukan negaranya menyongsong Revolusi Industri 4.0.
Setelah perbincangan hangat sekitar satu jam itu, Dubes beserta Konjend ,menyampaikan ucapan terima kasihnya untuk penerimaan PW NU yang sangat bersahabat .Kemudian  Ketua PW NU Sumut juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sama untuk kunjungan Duta Besar.
Acara kemudian diakhiri dengan foto bersama .
Terima kasih Bapak Duta Besar yang telah melakukan kunjungan kehormatan ke kantor NU Sumatera Utara .