Kedua ,bisa saja teror itu tidak ada kaitannya dengan kasus yang ditangani KPK ,tetapi kediaman Agus Rahardjo dan Laode Syarif yang dipilih sebagai sasaran justru untuk memperoleh efek berita.
Kedua pimpinan KPK itu adalah tokoh tokoh publik sehingga melempar bom ke kediamannya pasti memperoleh tingkat publikasi yang tinggi .
Dari sisi ini maka bisa juga motifnya untuk membuat citra negatif untuk polisi karena Bhayangkara negara ini terkesan kurang siaga di kediaman tokoh tokoh penting .
Selain itu ,motif ketiga bisa juga mengemuka ,yakni ingin memanaskan situasi politik yang terasa sudah semakin memanas ini .Mereka mengirim bom ke Jati Asih Bekasi dan Kalibata untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa negara ini ,khususnya Jakarta sekitarnya tidak aman .
Kemudian layak juga diingat debat Pilpres 17 Januari mendatang akan membahas thema hukum yang berkaitan dengan HAM ,Terorisme dan Korupsi .
Mengingat salah satu materi yang dibicarakan tentang penanganan terorisme ,maka peristiwa teror bom ini sekaligus ingin memberi gambaran ke publik bahwa pemerintahan Jokowi tidak dapat memberi kontribusi yang banyak untuk memberantas terorisme di negeri ini .
Untuk mencegah teror bom ke kediaman pimpinan KPK itu menjadi isu liar ,maka kita berharap pihak kepolisian dapat mengungkapkan kasus itu secepatnya .
Salam Indonesia Damai!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H