Mohon tunggu...
Afifuddin lubis
Afifuddin lubis Mohon Tunggu... Pensiunan PNS -

Selalulah belajar dari siapapun

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Tidak Pernah Sebut Dirinya Pemimpin Islam, Lalu Siapa yang Membuat Pencitraan Itu?

1 Januari 2019   09:23 Diperbarui: 1 Januari 2019   09:52 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan memahami latar belakang keluarga dan pengamalan keislaman yang demikian ,mengapa para elit itu mencitrakan Prabowo sebagai pemimpin yang harus didukung Ummat Islam ? .

Tentang hal ini saya punya analisa sebagai berikut .

Oleh berbagai motif dan alasan ,tentu banyak kalangan yang tidak setuju kalau Jokowi terpilih satu priode lagi untuk memimpin Republik ini .

Hal yang demikian juga sudah mulai terlihat sejak Pilpres 2014 .

Pada tahun 2014 ,mereka sudah punya " investasi " politik untuk mencoba menghadang mantan Walikota Solo itu .Mengembangkan isu Jokowi adalah turunan atau menyebut nya sebagai anggota PKI ,mengatakan Jokowi beragama Kristen ,adalah sekedar contoh tentang " investasi" politik itu .

Investasi yang demikian terus dikembangkan hingga proses Pilpres 2019 .

Sangat jelas mengapa isu itu yang dikembangkan karena untuk menghadang laju Jokowi sangat sulit mengingat sederetan karya telah dipersembahkannya untuk bangsa ini .

Kalau adu program dengan presiden  " yang kurus kerempeng " itu sangat sulit ,karena Jokowi tidak lagi bicara angan angan ,tidak lagi bicara program tetapi sudah menunjukkan hasil kerjanya .

Kemudian sangat sulit juga mencari kelemahan mantan Walikota Solo itu .Kemampuannya berkomunikasi dengan masyarakat sangat sulit diimbangi .Komunikasi yang dibangunnya berjalan secara alami dan tidak ada kesan dibuat buat .

Bayangkan saja ,ada politisi yang mencoba berkomunikasi dengan pedagang kecil di pasar pasar tradisional justru  terlihat sangat kaku karena mungkin politisi itu selama ini sangat jarang ke pasar pasar yang demikian.

Begitu juga halnya dengan kehidupan pribadi dan keluarganya ,sangat sulit mencari kelemahannya ,apalagi untuk digunakan sebagai isu politik .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun