Jum'at, 14 Desember 2018, Presiden Jokowi telah menekan tombol sirene sebagai tanda dimulainya pembangunan tol pertama di Aceh. Ruas tol yang akan dibangun itu sepanjang 74 km yang menghubungkan Banda Aceh-Sigli.
Pembangunan jalan tol yang menelan biaya Rp.9 Triliun itu direncanakan siap beroperasi pada tahun 2021. Pernyataan dimulainya pembangunan jalan tol itu diadakan di kawasan Blang Bintang Banda Aceh.
Pada acara tersebut Jokowi antara lain menyatakan, tol Lampung dari Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 148 km Insya Allah akhir Desember akan diresmikan.
Selanjutnya, ujar Jokowi, pembangunan Bakauheni ke Palembang yaitu sepanjang 350 km akan dimulai pembangunannya pada April 2019.
Kepala Pemerintahan kita itu kemudian menyatakan banyak yang menyangsikan ambisi pemerintah membangun tol Trans Sumatera bakal terlaksana.
Jokowi juga menyatakan, "Ini bukan sesuatu yang dulu kita bayangkan, demikian juga dari Bakauheni sampai titik nol di Aceh ini juga banyak yang menyangsikan.
Terhadap ungkapan Jokowi yang demikianlah kenangan saya terlempar ke masa 50 tahun yang silam itu.
Sekitar tahun 1966 sewaktu saya masih duduk di kelas dua SMA di Padangsidimpuan, Sumatera Utara, datanglah berkunjung ke kota kami, Letnan Jenderal A.Y. Mokoginta yang kala itu menjabat sebagai Panglima Komando Antar Daerah Sumatera (Pangkoanda). Komando Antar Daerah Sumatera berkedudukan di Medan dan Panglimanya membawahi semua Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) yang ada di Sumatera.
Jenderal ini sangat populer di Sumatera Utara karena ia dikenal sebagai jenderal yang rendah hati. Ketika berpidato di Padangsidimpuan, jenderal ini mengatakan ingin membangun jalan Trans Sumatera. Jalan Trans Sumatera ini akan terbentang dari Aceh hingga Sumatera Selatan.
Mendengar gagasan yang demikian, tentu kami yang mendengar pidatonya itu sangat senang terlebih lebih pada masa itu infrastruktur jalan di Sumatera Utara sedang parah-parahnya.
Selanjutnya untuk menunjukkan keseriusannya maka diluncurkan sebuah rencana besar yang disebut "Mokoginta Plan". Media massa pada waktu itu juga memberitakan banyak tentang rencana pembangunan jalan Trans Sumatera itu.