Menurut Faldo, Amien mengeluarkan statemen seperti itu karena prihatin terhadap kondisi negara saat ini. Ia menilai istilah Armageddon alias akhir jaman atau kiamat untuk Pilpres 2019 sebagai sebuah pertanda penentuan nasib bangsa (detiknews,30/11/2018).
Dengan penjelasan Wakil Sekjend PAN ini maka pengertian saya tentang Armageddon yang diucapkan Amien Rais itu sama dengan pemahaman Faldo. Artinya Armageddon adalah akhir jaman.
Kemudian saya bertanya dalam hati. Mengapa ya, Amien Rais dalam dua kali Pilpres selalu menggambarkan seolah olah peristiwa demokrasi itu seperti perang.
Pada Pilpres 2014, di kala pendiri PAN itu mendukung pasangan Prabowo - Hatta Rajasa, ia juga pernah menyatakan pertarungan Pilpres itu seperti "Perang Badar". Perang ini adalah sebuah perang yang terkenal ketika Rasul Muhammad masih hidup. Perang ini merupakan perang antara Ummat Islam dengan Kafir Quraisy.
Walaupun pada Pilpres 2014 itu, Amien Rais tidak menyebut siapa yang dimaksudkannya dengan Ummat Islam dan siapa yang dimaksudnya dengan kafir Quraisy, tetapi kita sudah dapat menduga kepada siapa kata kata itu ditujukannya .
Seperti yang kita lihat ,Pilpres 2014 dimenangkan Jokowi - Jusuf  Kalla dan nyatanya bangsa ini baik baik saja. Tidak ada goncangan yang mengarah kepada kehancuran bangsa. Malahan masyarakat dapat menikmati hasil  kerja keras Jokowi- JK terutama dibidang pembangunan infrastruktur.
Maka untuk saya, sangat mengherankan ketika Amien Rais menyebut Pilpres 2019 sebagai Armageddon bahkan ia juga menyebut pertarungan Baratayuda.
Semakin mengherankan juga ketika ia menyebut ,apakah unsur PKI akan menang atau sebaliknya. Siapakah unsur PKI yang disebutnya itu.
Seperti diketahui pasangan Jokowi - Ma' ruf Amin diusung dan didukung parpol yakni PDI- P, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, PKB dan PSI. Kemudian sangat jelas Jokowi dan Ma' ruf Amin bukanlah PKI. Lalu siapa yang dimaksudkannya dengan PKI itu?
Layak juga dipertanyakan mengapa ia membawa bawa PKI pada Pilpres. Selanjutnya wajar dipertanyakan mengapa Amien Rais membawa bawa nama parpol terlarang itu pada Pilpres dan kemana arah yang diinginkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H