Pertama, dihitung dari sekarang masih butuh waktu sekitar tiga setengah bulan lagi untuk sampai ke Maret 2019. Mengapa harus menunggu tiga setengah bulan agar SBY mengkampanyekan Prabowo- Sandiaga Uno?
Mungkin jawaban yang muncul, dari sekarang ke Maret , SBY dan Demokrat lebih berkonsentrasi menghadapi pemilu legislatif. Seperti yang diungkapkan Ketua Umum Demokrat, partainya tidak akan memperoleh efek ekor jas dengan majunya Prabowo beserta Sandiaga.
Kalau alasan ini yang dikemukakan, lalu apa bedanya dengan situasi pada Maret 2019 nanti. Tokh, pada masa itu, walaupun SBY mengkampanyekan pasangan 02 namun hal tersebut tidak memberi hasil yang signifikan untuk partai yang punya lambang mirip segitiga mercy itu.
Malahan menurut pendapat saya, semakin mendekati tanggal 17 April 2019, masing masing parpol akan semakin gencar berkampanye untuk peningkatan elektabilitas partainya.
Pertanyaan kedua, andainya SBY sungguh sungguh akan berkampanye untuk pasangan 02 yang dimulai pada Maret tahun depan, apakah waktu sekitar satu setengah bulan itu cukup untuk mengantarkan pasangan yang diusungnya itu ke gerbang kemenangan?
Walaupun SBY disebut sebagai ahli strategi politik, tapi saya ragu strategi yang digunakan itu mampu memberi sumbangan yang berarti untuk perolehan suara Prabowo-Sandiaga Uno.
Pertanyaan berikutnya, andainya SBY sungguh sungguh akan berkampanye untuk Prabowo - Sandiaga, narasi apakah yang akan diungkapkannya tentang pasangan itu? Apakah SBY misalnya akan menyatakan dengan memilih pasangan ini maka masa depan negeri ini akan lebih baik?
Andainya hal yang demikian sungguh sungguh akan diucapkan SBY, percayakah kader, anggota ataupun simpatisan Demokrat dengan pernyataan yang demikian?
Bukankah dihati para kader dan anggota ,lebih bergema nama AHY ketimbang nama Sandiaga Uno?
Tidak dapat dimungkiri, ucapan "jenderal kardus "merupakan salah satu bentuk manifestasi kekecewaan kader Demokrat kepada Prabowo yang lebih memilih Sandiaga Uno ketimbang AHY.
Selanjutnya, ada hal lain yang menurut saya menjadi kalkulasi SBY dan Demokrat.